Gairahkan Menabung, OJK Gandeng Perbankan Siapkan Kartu SimPel

12 Desember 2015, 14:38 WIB
Deputi Direktur Direktorat Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edwin Nurhadi

Kabarnusa.com – Otoritas Jasa Keuangan menggandeng perbankan dalam upaya menggairahkan menabung sejak usia ini lewat program Simpanan Pelajar (SimPel) yang membidik pelajar di Tanah Air.

Menyadari, pelajar merupakan pasar besar yang belum digarap secara optimal oleh perbankan sehingga OJK meliriknya sebagai pasar potensial.

Deputi Direktur Direktorat Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edwin Nurhadi mengatakan, melalui simpanan pelajar (SimPel) ekstor perbankan baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat (BPR) bisa menggarap pasar pelajar.

Simpanan pelajar ini, merupakan tabungan siswa yang diterbitakan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia.

Porgram Kartu SimPel itu ditawarkan dengan persyaratan mudah dan sederhana.

Fitur dalam tabungan SimPel ini menarik sebagai bagian edukasi dan iklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini,” jelasnya.

SimPel memiliki manfaat cukup banyak bagi anak karena memberikan edukasi keuangan tentang produk tabungan.

“Ini juga mendorong budaya gemar menabung. Disamping itu, dengan SimPel anak terlatih untuk pengelolaan keuangan sejak dini,” tuturnya.

Dia melanjutkan, para orang tua bisa memanfaatkan produk SimPel ini karena memberikan edukasi keuangan tentang produk tabungan.

Ini juga mengajarkan, kemandirian dan kedisiplinan anak dalam mengelola keuangan. Tabungan pelajar ini akan memudahkan orang tua lebih mudah untuk mengontrol pengeluaran anak.

“Semua bank bisa mengeluarkan produk SimPel. simpanan menyasar pelajar yang belum memiliki KTP, nantinya rekening langsung atas nama anak,” sambung Erwin.

Produk ini sangat mudah dan memiliki keuntungan tersendiri karena bebas biaya adminitrasi dengan Setoran awal SimPel di bank syariah Rp 1000 dan  di Bank Konvensional Rp 5.000.

Potensi produk SimPel bagi industri mesti digarap dengan baik.  Anak-anak tidak boleh kehilangan masa budaya menabung sejak dini.

“Ini inisiatif OJK untuk menumbuhkan budaya menabung nasional melalaui gerakan budaya menabung nasional ,” katanya mengingatkan. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini