![]() |
Untuk Bali, seremonial distribusi masker diadakan di Wantilan DPRD Provinsi Bali Kamis (28/2/2021)/Kabarnusa |
Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi langkah distribusi
jutaan masker medis yang dibagikan Aice Group dengan menggandeng KSP dan GP
Ansor.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, masyarakat perlu mendukung dua langkah
penting dalam mengentaskan virus Covid-19 di Pulau Dewata.
Dukungan ke program vaksinasi yang sedang berjalan saat ini dan pengetatan
pelaksanaan protokol kesehatan 3M dalam aktivitas sehari-hari adalah langkah
yang akan dijalankan bersama.
Kedisiplinan bersama menggunakan masker berkualitas menjadi kunci penting
dalam mencegah perburukan pandemi di Bali.
Koster menyampaikan pesan tentang pentingnya masker medis yang berkualitas di
kesempatan peluncuran distribusi 5 juta masker medis di 20 wilayah Indonesia,
yang saat ini sedang menyambangi Denpasar.
Untuk Bali, seremonial distribusi diadakan di Wantilan DPRD Provinsi Bali,
Kamis (28/2/2021).
Kantor Staf Presiden (KSP), Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan produsen es
krim Aice Group memaparkan misi kemanusiaan berbentuk koalisi pentahelix yang
menjadi motor distribusi masker tersebut.
“Edukasi soal masker atau 3M memerlukan partisipasi semua elemen pemangku
kepentingan. Pemprov mengapresiasi gerakan kemanusiaan ini,” kata Gubernur
dalam keteragan tertulisnya..
Meskipun saat ini Bali tengah melakukan vaksinasi, namun masyarakat harus
terus disiplin dalam menjalankan Protokol Kesehatan yang baik.
Terlebih lagi, menurut Gubernur yang berasal dari Partai berlambang banteng
ini, proses vaksinasi yang akan dilaksanakan ke seluruh masyarakat Indonesia
akan dijalankan bertahap dan memakan waktu yang cukup lama.
“Meskipun pemerintah pusat dan daerah sudah mulai melaksanakan vaksinasi, tapi
kegiatan tersebut akan bertahap dan bisa memakan waktu satu setengah hingga
tiga tahun lebih hingga rampung.
Karenanya, masker harus tetap kita pakai dan prokes jaga jarak serta cuci
tangan akan terus kita jalankan bersama,” Koster mengingatkan dalam acara
tersebut diwakili Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin.
Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana mengatakan bahwa Aice
mengucapkan terimakasih atas dukungan Gubernur dan para pemangku kepentingan
di Pulau Dewata atas misi kemanusiaan ini.
Sylvana menilai Bali memiliki modal kesatuan dan kekompakan sosial yang akan
memperkuat imunitas warganya melawan korona.
“Kami melihat adanya korelasi antara daya tahan masyarakat suatu daerah
melawan covid dengan integrasi kepemimpinan yang kuat dalam mengelola pandemi
secara partisipatif,” tuturnya.
Bali selalu menjadi barometer bangsa dalam soal toleransi dan kerjasama semua
elemen masyarakat. Vaksinasi dan disiplin masker menjadi project penting kita
bersama saat ini.
“Kami berharap Bali menjadi contoh sukses masyarakat dalam bekerjasama melawan
virus ini,” Sylvana menambahkan.
Provinsi Bali sedang menjalankan program vaksinasi Sinovac ke banyak kalangan
tenaga kesehatannya. Tercatat, 30.320 orang tenaga kesehatan (Nakes) di Bali
yang terdaftar sebagai penerima vaksin tahap pertama sebanyak.
Bali sendiri sudah menerima sekitar 76 ribu dosis vaksin Covid-19 dalam tahap
pertama vaksinasi Sinovac pada awal bulan ini.
Vaksinasi inilah yang dimaksudkan para juru kampanye untuk didukung. Alokasi
150 ribu masker medis 3-ply di Bali pada saat ini akan menjadi program
komplementernya.
Banyak pihak telah banyak mengingatkan bahwa vaksinasi bukanlah solusi akhir.
Tingkat efikasi dan lamanya proses vaksinasi menyebabkan masker diperkirakan
masih harus digunakan dalam kurun waktu yang cukup panjang.
Misi Kemanusiaan Lintas Kelompok Masyarakat
Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor Khairul Anwar mengatakan,
misi kemanusiaan organisasinya bersama produsen es krim nasional ini adalah
gerakan lintas kelompok masyarakat.
Ansor, Aice dan KSP melibatkan semua elemen masyarakat dari semua suku, agama
maupun kelompok profesi.
Menurutnya, misi kemanusiaan yang telah berjalan sejak April saat pandemi baru
melanda Indonesia menjadi garda depan yang konkret memperkuat titik terlemah
perang melawan virus berbahaya ini.
GP Ansor, Aice dan kalangan dokter dan tenaga kesehatan (Nakes) melakukan
langkah perbaikan di sisi logistik Alat Pelindung Diri (APD) dan sisi
psikologis para Nakes.
Di awal pandemi, Aice dan GP Ansor mendistribusikan banyak APD yang saat itu
sangat langka di kalangan tenaga kesehatan. Dua lembaga ini menyambangi
langsung belasan rumah sakit di wilayah Jabodetabek, Rembang dan Wisma Atlet
untuk mengantarkan APD dan sejuta es krim untuk Nakes.
Khairul menjelaskan bahwa saat itu Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas
yang kini juga menjabat sebagai Menteri Agama menyatakan bahwa Ansor menempati
posisi terdepan dalam memperbaiki kondisi negeri di saat pandemi.
“Gus Yaqut memerintahkan Ansor dan Banser untuk memperkuat keselamatan nyawa
Nakes dengan donasi APD yang saat itu sangat-sangat langka” tuturnya.
Sejuta es krim Aice yang kami distribusikan bersama saat itu menimbulkan
keceriaan di kalangan Nakes. Kita semua tahu, para pahlawan ini sedang
mengalami kelelahan jiwa-raga,” jelas pria yang kerap dipanggil Gus Irul ini.
Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Provinsi Bali Yunus Naim menjelaskan target
utama distribusi masker di Bali. Ansor Bali akan memfokuskan 150 ribu masker
medis SHIELD untuk memperkuat pertahanan diri kalangan masyarakat yang paling
rentan tertular virus.
“Profesi petugas sampah, pedagang kaki lima, penggali kubur, ojek online,
santri, guru, dan kyai dinilai paling rentan tertular,” sambungnya
Bersama dengan banyak ormas, profesi dan kalangan adat dan keagamaan, kami
akan menjangkau masyarakat bawah. Ini menjadi Ikhtiar pihaknya untuk
memperkuat imunitas masyarakat grass root paling rentan tertular.
“Insya Allah dengan semangat kekeluargaan dan kerja sama konkrit ini, kita
bisa lebih mawas diri dan saling memperkuat diri satu sama lain. Insya Allah
Bali akan menjadi Pulau yang tangguh dan segera mengakhiri pandemi ini,” harap
Yunus.
Distribusi 15 Juta Masker Medis SHIELD lain lewat 200 ribu UMKM
Masker medis yang didistribusikan dalam kampanye bernama Aice-SHIELD ini
diklaim Aice berspesikasi tinggi. Masker medis ini memiliki bahan berkualitas
tinggi dan diproduksi sendiri oleh Aice Group.
Pihak Aice juga menjelaskan bahwa SHIELD sudah mendapatkan sertifikasi dari
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Selain 5 juta masker medis yang didistribusikan ke kalangan masyarakat luas di
20 kabupaten dan kota, Aice juga membagikan 15 juta masker lainnya ke
masyarakat lewat jaringan penjual es krim Aice di masyarakat.
Diketahui, Aice memiliki lebih dari 250 ribu jaringan warung atau Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjual es krim Aice.
Produsen es krim yang dekat dengan masyarakat berbagai kalangan dan memiliki
harga terjangkau oleh semua level masyarakat ini memiliki jaringan pemasar
yang kuat di masyarakat.
Hal ini menjadikan 200 ribu lebih pemasar warung tradisional yang ada di
seantero nusantara membuat efektif dalam mengedukasi masyarakat menghindari
penularan.
Produsen es krim yang berpabrik di Mojokerto, Bekasi dan satu lagi yang segera
beroperasi di Sumatera Utara ini, mengatakan 100 persen masker ini diproduksi
di dalam negeri.
Sejak awal pandemi, Aice memproduksi sendiri SHIELD di pabriknya di Mojokerto.
Sylvana mengatakan, gerakan kolektif berupa pentahelix semua anak bangsa yang
peduli atas cobaan yang sedang kita hadapi bersama.
Misi kemanusiaan yang dijalankan GP Ansor dan produsen es krim Aice ini,
adalah aksi bersama Pemerintah Pusat melalui KSP dan Pemerintah Daerah yang
berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran dari organisasi dan
tokoh di masyarakat, akademisi, dan dukungan swasta, serta komunikasi yang
efektif melalui media massa.
Kata dia, kerja sama seluruh anak bangsa adalah kekuatan Indonesia dalam
menghadapi berbagai krisis.
“Aice bersama dengan banyak pemangku kepentingan di 20 kota yang kami berikan
5 juta masker ini akan selalu bergerak bersama. Kuantitas yang cukup dan
edukasi soal disiplin penggunaan masker berkualitas, serta dukungan kearifan
lokal dari para tokoh agama dan budaya di masyarakat menjadi kunci gerakan
kita bersama ini,” kata Sylvana.
Gerakan pentahelix membagikan masker berkualitas didasari niatan banyak pihak
dalam menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet mengandung virus dalam
berbagai aktivitas yang makin meningkat saat ini secara optimal.
Droplet mengandung virus ini dapat muncul di dalam batuk, bersin dan cairan
yang keluar saat melakukan percakapan di ruang tertutup atau jarak dekat.
“Aice memproduksi masker medis dalam jumlah sangat besar untuk menekan
penularan virus di masyarakat. Visi kemanusiaan akan selalu menjadi bagian
dari proses bisnis Aice. Bukan hanya memberikan keceriaan lewat es krim yang
berkandungan baik seperti Aice Susu Telur, misalnya, tapi juga dengan
aktivitas riil ratusan ribu UMKM penjual Aice membagikan kebaikan dalam jutaan
masker medis Shield ini,” Sylvana menandaskan. (rhm)