Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turun tangan untuk menertibkan warga yang berkerumun di areal gedung UTC Semarang/doc.DannizP/Ags. |
Semarang – Kesadaran masyarakat untuk tidak berkerumun dan disiplin
protokol kesehatan masih menjadi tantangan di tengah pandemi Covid-19. Kota
Semarang menjadi satu dari 13 daerah zona merah Covid-19 di Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo yang saat itu sedang gowes keliling Kota Semarang mendadak
berhenti ketika melihat ada keramaian di gedung UTC. Begitu memasuki area
parkir, Ganjar terkejut ketika melihat kerumunan warga yang sedang antre untuk
mendapatkan vaksin, Selasa (22/6/2021).
Animo dari kalangan anak muda yang ikut program vaksinasi sangat besar. Ganjar
meminta kepada kepada anak muda untuk menjadi juru kampanye dan menyampaikan
bahwa saat ini Jawa Tengah sedang terjadi kenaikan tinggi.
“Buat mereka (anak muda) saya minta jadi juru kampanye dengan cara gak usah
nongkrong dulu deh, bantu pemerintah, kepolisian, dan TNI yang sudah berjaga
terus-menerus,” ujarnya.
Ganjar menghimbau agar masyarakat yang tidak memiliki kepentingan darurat
untuk tinggal di rumah, kemudian bantu untuk kampanye menggunakan masker
karena disiplin masker kita rendah.
“Ayo antre yang bagus, jaga jaraknya minimal dua meter, jangan bergerombol
seperti itu,” kata Ganjar saat menertibkan antrean. Warga yang berkerumun saat
itu terkejut mendengar seruan Ganjar.
Satu per satu kemudian mulai menertibkan diri dan menjaga jarak. “Nah begitu.
Kita butuh kesadaran untuk tertib. Jangan sampai ini menjadi klaster baru,”
lanjut Ganjar.
Ganjar menyampaikan bahwa siapa pun yang mengikuti vaksinasi untuk tetap
menjaga protokol kesehatan. Masyarakat diminta untuk sadar jaga jarak dan
memakai masker dengan benar.
Antrean tersebut menurut Ganjar disebabkan oleh animo masyarakat yang besar
untuk mengikuti program vaksinasi. Namun apa yang dilihat Ganjar di halaman
gedung UTC itu juga bertolak belakang dengan antrean vaksinasi di Sam Poo
Kong.
Sebelum mampir di UTC, Ganjar memang lebih dulu mengecek sentra vaksinasi di
Sam Poo Kong yang lebih tertib. Di sana tidak ada antrean warga yang
berkerumun karena juga didukung pendaftaran dengan sistem daring.
“Saya juga lihat yang di Sam Poo Kong, bisa dilaksanakan di sana dengan bagus.
Drive thru dan yang satu bisa antre. Di sini mungkin karena animonya yang
tinggi maka kita harapkan sistem antrenya lebih bagus.
Di luar itu mungkin juga karena panas jadi kalau bisa dioptimalkan mereka bisa
mengisi tempat yang duduk dengan nyaman dan sirkulasi bisa gampang,” tutup
Ganjar Pranowo. (ags)