Kabarnusa.com – Seniman yang memiliki kebebasan berekspresi dalam berkarya jangan bergantung atau takut dengan tekanan pemerintah dalam menyuarakan gerakan perlawanan mereka.
Menurut anggora Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gede Pasek Suardika, jika menilik sejarah, lahirnya tokoh-tokoh besar bangsa ini, termasuk seniman, mereka tumbuh karena perlawanan.
“Seniman besar itu lahir karena perlawanan, seperti Buya Hamka karyanya menjadi referensi sampai sekarang karena dipenjara, juga banyak karya besar lainnya, Bung Karno lahir dari penjara,” sebut Pasek dalam diskusi di Kantor DPD RI Perwakilan Bali Renon, Denpasar, Jumat 25 Maret 2016.
Diskusi Publik digelar BPKK DPD RI mengusung tema Sejarah Konstitusi dan Satrategi Seniman Melakukan Perlawanan, bekerjasama dengan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
Pasek melanjutkan, meski harus dipenjara, jangan sampai itu memenjarakan semuanya termasuk dalam berkarya.
Apalagi, hanya sekedar tidak dipehatikan pemerintah sehingga tidak boleh tampil lagi atau mendapat bantuan anggaran.
“Tidak usah takut, masih bisa tampil di tempat lain, nanti sama saya main bondres,” selorohnya menjawab pertanyaan seniman muda yang mengaku tidak lagi bisa tampil, karena aktivitasnya dianggap berseberangan dengan pemerintah daerah.
Sembari berkelakar, Pasek mengingatkan, jika sering mendapat proyek bersama pemerintah, nanti juga anggarannya kerap dipotong.
Jangan rasa takut dalam seorang seniman khususnya seniman muda itu dimunculkan. Karena itu, membuat mereka tidak bisa bergerak berkarya.
“Itu saran saya, kepada seniman muda, DPD saat ini sedang belajar, kami selama ini ambil peran permainan politik yang sangat formal, lewat amandemen terlalu biasa saja, kami ingin melihat sejarah perlawanan negeri ini yang sangat kuat, ternyata dari seniman,” tuturnya.
Dia melanjutkan, betapa seniman itu berkontribusi besar termasuk dalam gerakan yang saat ini digagas ForBali, menolak reklamasi.
Seniman itu, mampu melahirkan tiga hal. Pertama menggelorakan perjuangan sebagaimana ditunjukkan dalam karya lagu-lagu perjuangan saat merebut kemereekaan.
Kedua, lagu perjuangan karya seniman itu menghilangkan rasa takut, seperti lagu maju tak gentar, ketiga seniman menciptakan rasa bangga terhadap Tanah Air seperti rayuan pulau kelapa.
“Banyak sekalai lagu-lagu masuk spirit yang mengkombinasikam rakyat berjuang pada satu tujuan, itu menjadi kekuatan dahsyat, yang satu berjuang tidak takut, kemudian kita bagga dan kita selalu mensyukuri atas apa yang ada,” imbuhnya. (rhm)