Geladi Parsial TNI AL Dukung Pengamanan dan Evakuasi Bencana di Bali

12 April 2018, 22:13 WIB

tni%2Bal

BADUNG-   TNI AL kembali menggelar Geladi Parsial Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam untuk latihan pelaksanaan pengamanan dan evakuasi dalam rangka mengantisipasi terjadinya Bencana Alam serta mendukung HKB tahun 2018.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk dapat berpartisipasi aktif pada Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tanggal 26 April 2018.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei menyampaikan hal itu, ketika mensosialisasikan HKB tahun 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center pada 23 Maret 2018 lalu.

Kegiatan Sosialisasi HKB tahun 2018 dihadiri 200 orang dari berbagai elemen masyarakat, Kementerian/Lembaga (K/L), Unsur Pemerintah Daerah, Jajaran TNI, POLRI, Kalangan Dunia Usaha, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata, Asosiasi Perhotelan, Kalangan Perguruan Tinggi, Organisasi/ LSM/NGO, dan Media Massa serta Unsur Masyarakat lainya.

Melalui kegiatan sosialisasi tersebut, BNPB meminta komitmen seluruh lapisan masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam membangun kapasitasnya mengenai kesiapsiagaan bencana.

Pasalnya, 26 April merupakan tanggal kelahiran Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang telah mengubah paradigma mengenai perspektif kebencanaan dari responsif menjadi preventif.

Dalam melaksanakan Geladi Parsial ini Satgas melaksanakan koordinasi dengan BNPB dan BPBD Prov. Bali. Satgas Geladi Parsial Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam tersebut melatih kesiapan unsur-unsur Satgas dalam melaksanakan pengamanan dan evakuasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam melalui jalur laut.

“Agar mendapatkan hasil yang optimal, perlu dilatihkan dari berbagai pihak terkait untuk bersama-sama dan bersinergi melaksanakan kerjasama dan saling mengisi kekurangan yang ada”, jelas Kolonel Laut Sawa Dansatfibarmatim selaku Dansatgas.

Sarana dan prasarana yang digunakan Satgas melaksanakan kegiatan Geladi Parsial tersebut antara lain adalah 1 Kapal jenis Bantu Rumah Sakit yaitu KRI DR Soeharso-990, Lanal Denpasar, Landing Craft Unit (LCU), Helicopter, Sea Rider, Perahu Karet dan lain-lain.

Tiga tempat landing helicopter telah disiapkan dengan jarak tempuh sekitar 3 menit dari KRI dr. Soeharso-990, yaitu Helipad Paninsula yang tepat berada di bibir Pantai, Lapangan Hotel St. Regis yang berada 50 meter dari bibir pantai, serta Lapangan Lagoon yang berjarak 1 km dari bibir pantai. Adapun Pantai yang disiapkan untuk menjemput personel adalah Pantai Mengiat.

Skenarionya melaksanakan evakuasi dari tempat berkumpul menggunakan LCU, Sea Rider, Perahu Karet, maupun Helicopter menuju ke KRI dr. Soeharso-990 dengan waktu kurang dari 20 menit. Kegiatan Geladi Parsial ini dipusatkan di pantai dan Perairan Nusa Dua, Bali.

Ajang ini dilakukan untuk membuktikan bahwa BNPB, BPBD Prov. Bali dan Satgas Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam siap menanggulangi akibat bencana yang terjadi, khususnya untuk pelaksanaan Annual Meeting IMF WB pada bulan Oktober mendatang.

tni%2Bal4

Geladi Parsial Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam yang dilaksanakan pada tanggal 11 sd 13 April 2018 tersebut juga dilakukan sebagai bentuk partisipasi untuk HKB tahun 2018, dimana HKB diinisiasikan oleh BNPB untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana.

Diharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan kerjasama antara seluruh lapisan masyarakat karena penanggulangan bencana merupakan urusan bersama.

BNPB menargetkan partisipan Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2018 mencapai 25 juta orang dari seluruh Indonesia. Di mana pada tanggal 26 April, diharapkan dilaksanakan latihan penanggulangan bencana mandiri secara serentak oleh seluruh lapisan masyarakat.

Khususnya di Bali, BNPB berharap adanya partisipasi aktif mulai dari keluarga, wisatawan, perkantoran, perhotelan serta tempat-tempat publik lainnya. Sebagai langkah menuju bangsa yang tangguh menghadapi bencana.tni (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini