Ppameran Karya Kerajinan Kreatif seri II tahun ini, bertajuk, “Bali Jagadhita Culture Week” dari 4-6 Oktober 2021,di Dharma Negara Alaya Denpasar/Dok. BI Bali. |
Denpasar– Bank Indonesia melalui Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) terus mendorong pengembangan UMKM difokuskan pada ragam komoditas potensial ekspor dan pendukung pariwisata seperti kain, kerajinan, kopi, dan makanan minuman olahan .
Sejak Tahun 2016, KKI digelar BI bertujuan mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi baru di daerah dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif secara berkelanjutan melalui program Pengembangan UMKM Unggulan yang diimplementasikan 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia se Indonesia.
Program Pengembangan UMKM Unggulan Bank Indonesia berbasis potensi lokal, berorientasi ekspor, serta memanfaatkan platform digital (antara lain melalui sistem pembayaran berbasis digital yaitu QRIS sehingga mempermudah UMKM untuk bertransformasi dalam ekosistem digital), untuk memperoleh akses pasar lebih luas dan menembus pasar internasional.
KKI mendorong dan memfasilitasi pengembangan UMKM binaan dan mitra Bank Indonesia secara berkelanjutan dan terintegrasi, meliputi pameran produk unggulan, pagelaran karya kreatif, talkshow, workshop, business matching dan business coaching untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM sehingga mampu menembus pasar global.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, mengatakan, kegiatan KKI seri II tahun ini, bertajuk, “Bali Jagadhita Culture Week” dari 4-6 Oktober 2021,di Dharma Negara Alaya Denpasar.
Jagadhita memiliki makna kebahagiaan dan kesejahteraan bagi setiap orang/masyarakat. Kegiatan ini dimaknai sebagai upaya KPwBI Provinsi. Bali untuk membawa Bali menuju Jagadhita melalui fasilitasi UMKM yang berintegrasi dengan kebudayaan Bali serta berkolaborasi dengan pelaku seni (tari dan suara) Bali.
Dengan harapan dapat memberikan dampak ekonomi kepada UMKM dan masyarakat Bali serta daerah sekitarnya.
“Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong UMKM lebih berkembang, tidak hanya bagi UMKM binaan dan mitra binaan Bank Indonesia, namun juga untuk seluruh UMKM di Bali Nusra,” ucapnya saat konferensi pers secara daring Kamis (30/9/2021).
Berbagai pihak diharapkan agar terus memfasilitasi UMKM agar berkembang dan mandiri menjadi pilar perekonomian Indonesia yang kokoh mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.
Bali Jagadhita Culture Week merupakan flagship event UMKM bertujuan mempromosikan produk-produk UMKM di dalam dan luar negeri serta sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).Berbeda penyelenggaraan sebelumnya, rangkaian kegiatan Bali Jagadhita Culture Week kali ini lebih beragam.
Sesuai strategi pengembangan UMKM, event ini juga berusaha meningkatkan kapasitas UMKM berorientasi ekspor melalui talkshow (fashion dan kopi) sertakapasitas pemasaran dan pembayaran digital melalui onboarding UMKM.
Bali Jagadhita Culture Week mendorong akses pembiayaan melalui business matching antara perbankan HIMBARA dan BPD Bali dengan UMKM dan penjajakan kerja sama ekspor, “ Diharapkan, UMKM kerajinan dan kain agar menebus pasar nasional dan ,Internasional, Bali Jagadhita Culture Week memfasilitasi kolaborasi antara UMKM tenun dan desainer nasional dengan menyelenggarakan fashion show, “ terang Trisno
Kolaborasi antara UMKM atau artisan Wastra Bali dan fashion designer ini untuk memperlihatkan potensi wastra Bali bukan hanya berbentuk bahan baku, akan tetapi dapat berupa produk jadi sehingga membuka pasar yang lebih luas, termasuk pasar global.
Sejumlah koleksi ready to wear dan ready to wear deluxe akan ditampilkan dalam Fashion show berkonsep teatrikal kolaborasi dari Songket Fortuna X Deden Siswanto, Agung Bali Collection X Weda Ghita, CRNX X Sofie, Anacaraka X Elfi Lila, Artha Dharma X Ali Charisma, Wisnu Murti X Emmy Thee, Pagi Motley X Rengganis, Putrimas X Dwi Iskandar, NTB X Eko Tjandra, NTT X Yuliana Huang, Busana Bali ke Pura dan ke Kantor X Cok Ratnakora, Body & Mind.
Mengusung konsep theatrical fashion show, koleksi busana tersebut ditampilkan dengan latar keindahan destinasi wisata di Bali Nusra yang merupakan upaya BI Bali dalam mendukung Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).
Semua koleksi yang dibuat diharapkan akan membawa kemakmuran bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan bahan baku sampai produk jadinya.
Begitu juga dengan mengangkat produk ready to wear diharapkan dapat meningkatkan potensi ekspor produk fesyen Bali sehingga berkontribusi dalam menunjang perekonomian daerah dan nasional,” papar Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Dalam kegiatan Bali Jagadhita Culture Week ini akan ditampilkan pula seremoni sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada UMKM yang telah berhasil melakukan ekspor, dan peluncuran Digital Fitting Room yang merupakan inovasi agar kain tradisional dapat lebih diterima oleh generasi muda.
Selain fesyen, produk makanan dan minuman,komoditas unggulan ekspor dari daerah Bali Nusra, menjadi highlight Bali Jagadhita Culture Week 2021.
UMKM yang tampil diantaranya produk kopi Arabika Kintamani, yang mendunia, produk hilirsasi dari cabe berupa sambal kemasan dengan pengolahan tradisional namun mampu bersaing di pasar nasional, serta produk jamu atau herbal dengan inovasi bentuk praktis dan kemasan modern yang telah berhasil diekspor. (rhm)