![]() |
Suasana pembukaan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Provinsi Bali/Kabarnusa |
Badung – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Provinsi Bali menggelar
Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) sebagai media untuk memperkuat kembali
pemikiran dan perjuangan NU di Tanah Air.
Kegiatan diikuti 120 peserta yang berlangsung selama dua hari, 2-3 April 2021
di Hotel Mercure, Kuta, Badung.
Wakil Ketua Pengurus Pusat PP ISNU KH Fadli Yasir, MA, menyampaikan MKNU ini
dilaksanakan atas amanat Muktamar NU ke-33 di Jombang. Saat itu, para alim
ulama berfikrir, harus ada perbaikan dalam amaliah atau perbuatan, fikrah atau
pemikiran dan harakah atau gerakan.
Pasalnya, kata Fadli, sudah mulai banyak dirasakan di struktural ada NU rasa
Wahabi, NU rasa FPI dan NU rasa HTI. Maka kondisi itu, perlu diperbaiki dan
medianya adalah MKNU. Semua struktural dari PBNU sampai ke tingkat struktur
bawah harus mengikuti MKNU.
“MKNU ini kaderisasi yang wajib diikuti seluruh warga NU terkhusus di
struktural. Karena kalau distruktural bagus maka warganya akan bagus,”
sambungnya saat menyampaikan sambutan.
Jika struktrual bagus dalam fikrah, amaliah dan harakah, maka gerakan NU akan
baik untuk perbaikan umat, gerakan perbaikan bangsa akan menjadi baik pula.
Karena itulah dilakukan gerakan secara massif MKNU sejak muktamar di Jombang.
Demikian juga, ISNU setelah kongres kedua di Bandung tahun 2014, menjadikan
MKNU sebagai satu-satunya parkaderan anggotanya.
Hal itu menjadi penting karena ISNU, berisikan kader-kader kaum intelektual NU
dengan 600 guru besar NU, memimpin 18 perguruan tinggi, 3000 an doktor dan
seterusnya.
“Penting bagi ISNU, untuk menjadikan MKNU untuk perbaikan amaliah, fikrah dan
harakah,” tukasnya. Pendek kata, MKNU menyelaraskan antara amaliah, fikrah dan
harakah sebagaimana harusnya NU.
Pada bagian lain, ditegaskan, NU adalah pemilik bangsa ini bukan menyewa. NU
bersama dengan kekuatan atau elemen bangsa lain turut berjuang sama-sama
berkurban untuk tegaknya NKRI.
“Kita pakai sandal dan sarung, inilah simbolik NU, ketika dianggap pinggiran
tetapi kita pemilik bangsa ini,” tandas Fadli. Gerakan moderasi di NU harus
ditingkatkan. NU memiliki empat konsep, tawassul konsep tasammuh (toleran),
tawassuth (moderat), tawazzun (seimbang) dan i’tidal (adil).
“Kita tegak lurus ketika bicara bangsa ini,” tukas alumnus IAIN Sumatra Utara
ini.
Ditegaskan, NU tetap konsiten sejak dahulu ketika melawan penjajahan Karena
itu, NU tegas menyatakan menolak terhadap segala bentuk kekerasan dengan
mengatasnamakan agama.
“Umat terbaik adalah berbuat kebaikan dan menjauhkan kemungkaran,” tegasnya
lagi. Semua agama juga mengajarkan hal itu, di mana umat menjalankan agama
dengan baik dan benar sesuai yang diajarkam kitab-kitab sucinya.
Saat memberikan sambutan pembukaan MKNU, Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul
Ulama (PWNU) Bali KH Abdul Aziz menyatakan, keberadaan ISNU sangat diharapkan
bisa membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan akibat pandemi
Covid-19.
Dia menjelaskan, ada beberapa lembaga atau badan otonom atau sayap-sayap NU
memiliki tugas dan fungsi masing-masing seperti ISNU.
Setiap badan otonom maupun organisasi induk ulama, tujuannya untuk melakukan
kaderisasi atau memahamkan organisasi secara utuh terutama kepada pengurus,
agar bisa dilaksanakan bagaimana bisa memberikan kontribusi nyata terhadap
bangsa dan negara.
Dalam MKNU, banyak materi berkaitan dengan keorganisasian, keagamaan dan
kebangsaan.
“Sebenarnya ini menjadi tanggungjawab pemerintah, ini kita membantu
pemerintah, di dalamnya kita tekankan bagaimana kita melaksanakna kehidupan
dan menjaga tradisi yang ada di lingkungan kita, sehingga kebersamaan diantara
umat tetap terjalin baik,” tandasnya.
Pada bagian lain, Aziz menambahkan, akhir-akhir ini, Indonesia tidak hanya
diuji dengan pandemi namun di luar dugaan ada kejadian yang pernah dialami
Bali yakni aksi terorisme di Makassar dan teror di Mabes Polri.
“Ini bibit-bibit yang harus kita kikis, NU punya komitmen tinggi baik diminta
atau tidak diminta dengan masalah kebangsaan, menjaga NKRI,” sambungnya.
Acara MKNU juga menghadirkan Ketua Umum PP ISNU KH Dr Ali Masykur Musa yang
akan memberikan materi kepada para peserta dari berbagai kabupaten dan kota di
Bali.
Turut hadir Asisten II Pemprov Bali mewakili Gubernur Bali dan para pejabat
Polda Bali, KodamIX / Udayana dan tamu undangan lainnya. Masih dalam rangkaian
kegiatan setelah MKNU akan dilanjutkan pelantikan kepengurusan ISNU Provinsi
Bali pada Minggu 4 April 2021. (rhm)