Gema Takbir di Sading: Ratusan Muslim Badung Larut dalam Khusyuk Iduladha

Ratusan umat Islam memenuhi Gedung Serba Guna Gang 7 Komplek Perumahan Dewata Permai melaksanakan Salat Iduladha secara khusyuk dan tertib

6 Juni 2025, 11:43 WIB

Badung- Fajar merekah di ufuk timur Badung, memancarkan cahaya keemasan yang menaungi Desa Sading dan sekitarnya. Pagi yang cerah itu mengundang ratusan pasang kaki untuk melangkah penuh kekhusyukan, memenuhi Gedung Serba Guna Gang 7 Komplek Perumahan Dewata Permai.

Di sanalah, dalam suasana yang syahdu namun penuh kegembiraan, umat muslim di Sading dan Kecamatan Mengwi bersatu melaksanakan Salat Iduladha.

Suasana Hari Raya Kurban sudah terasa sejak malam sebelumnya. Gema takbir bersahutan, mengiringi langkah anak-anak hingga orang dewasa yang berkeliling perumahan pada Kamis malam, 5 Juni.

Semangat takbir itu tak pernah surut, bahkan terus berkumandang hingga Salat Subuh Berjamaah di hari Jumat, 6 Juni 2025.

Sejak subuh, areal gedung serba guna sudah tertata apik, siap menyambut lautan jamaah yang tumpah ruah hingga ke jalan gang.

Senyum merekah di wajah-wajah yang berseri, menggemakan takbir tiada henti. Puncak kekhusyukan tiba saat Salat Iduladha dimulai, dipimpin oleh Imam H. Rahmat Gunawan dengan khatib Ustaz Fajar Firdausi.

Dalam khutbahnya yang menyentuh hati, Ustaz Fajar mengingatkan akan keutamaan Hari Arafah, hari ketika jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Padang Arafah, Makkah.

“Bagi yang belum bisa melaksanakan wukuf di Hari Arafah,” ujarnya, “Allah memberikan ampunan dosa-dosa kita, setahun sebelum dan setahun yang akan datang.” Sebuah janji ampunan yang menyejukkan jiwa, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Abu Dzar RA, bahwa puasa di Hari Arafah akan mengampuni dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.

Ustaz Fajar menegaskan bahwa keistimewaan Hari Arafah tak hanya untuk jamaah haji, namun juga bagi seluruh umat muslim yang berkesempatan mendulang pahala dan ampunan dari Allah SWT.

Usai menunaikan salat Iduladha, pesan penting lainnya disampaikan: untuk segera melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Ini adalah wujud syukur kepada Allah SWT, sekaligus bentuk interaksi sosial yang mendalam. “Dengan salat Iduladha berjamaah menunjukkan terjaganya ukhuwah umat Islam, sedangkan penyembelihan hewan kurban menunjukkan kita berlomba-lomba dalam amal saleh dan kebaikan,” imbuhnya.

Ibadah kurban adalah tentang kesadaran tinggi untuk menolong saudara-saudara yang kurang mampu, memperkuat rasa empati dan kebersamaan. Daging kurban tak hanya dibagikan kepada keluarga, kerabat, dan tetangga muslim, namun juga kepada tetangga non-muslim.

“Yang mendapat daging kurban tidak hanya umat Islam, namun tetangga-tetangga kita non-muslim juga berhak mendapatkan, mencicipi kebahagiaan Iduladha,” tegas Ustaz Fajar. “Inilah sejatinya menunjukkan Islam Rahmatan Lil Alamin, dan bagaimana kepedulian umat Islam terhadap umat lainnya.”

Seluruh rangkaian kegiatan Salat Iduladha berlangsung tertib, aman, dan lancar. Kehadiran aparat kepolisian, TNI, serta pecalang yang turut mengamankan jalannya kegiatan hingga akhir, memastikan setiap langkah ibadah ini berjalan damai. Di Sading, gema takbir dan semangat kebersamaan Iduladha telah mengukir memori indah, menjalin tali silaturahmi yang semakin erat di antara umat beragama. ***

Berita Lainnya

Terkini