![]() |
ilustrasi/net |
DENPASAR – Masyarakat yang mendiami Sebagian besar wilayah NTB dan NTT dikagetkan dengan guncangan gempabumi tektonik berkekuatan 4,7 skala richter (SR). Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi terjadi pukul 19.48.59 WIB dengan kekuatan M=4,7 pada, Minggu (16/4/17).
Episenter terletak pada 8,82 LS dan 118,93 BT, tepatnya di darat pada jarak 44 km arah Tenggara Kota Bima-NTB pada kedalaman 100 km.
Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukan bahwa gempabumi dapat dirasakan oleh beberapa orang (skala intensitas II SIG BMKG yang setara dengan II-III MMI) di daerah yang berdekatan dengan pusat gempabumi seperti daerah Bima bagian tenggara dan Labuhan Bajo.
Diketahui. Gempabumi ini merupakan gempabumi berkedalaman menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng. Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 67 mm/tahun.
Proses subduksi ini memicu deformasi batuan pada slab lempeng Indo-Australia di Zona Benioff pada kedalaman 98 km di bawah Cekungan Lombok (Lombok Basin) bagian timur laut. Mengacu hasil pemodelan tsunami dan analisis yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
“Hasil monitoring BMKG selama 1 jam pasca terjadinya gempabumi, belum terjadi gempabumi susulan,” terang Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar Taufik Gunawan dalam siaran persnya, Senin (17/4/17).
BMKG akan terus melakukan monitoring perkembangan aktivitas gempabumi susulan dan hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat. “Masyarakat pesisir di NTB dan NTT dihimbau agar tetap tenang,” imbuhnya. (gek)