Gubernur Khofifah: Pembiaran Konflik Bisa Benturkan Elemen Strategis Bangsa

16 Juni 2019, 22:22 WIB
1.%2BForkopimda%2Bdan%2BMasyarakat%2BJatim%2BSepakat%2BWujudkan%2BIndonesia%2BDamai
Gubernur Jatim Khofifah Indra Parawansa berolahraga santai sebagai rangkaian deklarasi damai di Surabaya, Jatim

Surabaya – Gubernur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak semua pihak menolak segala bentuk kerusuhan yang menjadi awal dari pembiaran konflik sehingga dapat membenturkan berbagai elemen strategis bangsa.

Khofifah mengajak seluruh pihak, untuk bersama-sama memperkuat komitmen menolak kerusuhan yang melahirkan konflik, sekaligus menciptakan situasi damai dimana pun.

Hal itu disampaikan Khofifah bersama seluruh Forkopimda dan masyarakat Jatim yang berkomitmen untuk mendeklarasikan diri untuk menolak terjadinya kerusuhan dalam mewujudkan Indonesia yang damai.

Komitmen ditandai deklarasi yang diwarnai dengan adanya olahraga santai di Monumen Polisi Istimewa, Surabaya. Minggu, (16/6/2019). Khofifah mengajak seluruh pihak, bersama-sama memperkuat komitmen menolak kerusuhan, sekaligus menciptakan situasi damai dimana pun.

“Mari kita berkomitmen untuk senantiasa menolah kerusuhan. Kerusuhan No, Kedamaian Yes dan NKRI Harga Mati,” tegasnya lagi.

Ditegaskan, pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk kembali belajar dari pengalaman beberapa negara lain yang mengalami konflik berkepanjangan dan bermula dari terjadinya kerusuhan yang berujung pembiaran.

“Pembiaran konflik yang diawali oleh kerusuhan, dapat membenturukan elemen-elemen strategis di banyak negara. Mari kita jaga kerukunan dan juga persatuan sekaligus kesatuan ini,” katanya menegaskan.

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Wisnoe, P. B, menambahkan jika menjaga keamanan dan ketertiban, sudah menjadi tanggung jawab semua pihak. “Minimal, tanggung jawab itu datang dari dirinya sendiri,” sambungnya.

Kewajiban itu, kata mantan Wakil Gubernur Akademi Militer ini, dapat dilakukan dengan beragam cara, salah satunya dengan menangkal dan tak mudah mempercayai suatu informasi yang belum diketahui kebenarannya (hoax).

“Hoax sangat tidak bermanfaat, jadi harus di hilangkan dan tidak boleh disebarkan,” tandasnya.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan menuturkan jika deklarasi damai yang dibalut dengan adanya kegiatan olahraga bersama ini, merupakan salah satu rangkaian dalam peringatan HUT Bhayangkara ke-73.

Kegiatan seperti saat ini, kata Kapolda, tak hanya berlangsung di Surabaya saja. Namun, kegiatan tersebut juga digelar di seluruh Kota/Kabupaten di Jatim. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini