Gubernur Koster Ingin Pelestarian Bahasa Bali Manfaatkan Teknologi Digital

19 Maret 2019, 06:54 WIB
Gubernur Bali I Wayan Koster didampingi istri, Ni Putu Putri Suastini Koster

Denpasar – Gubernur Bali I Wayan Koster meminta agar keberadaan bahasa Bali perlu dilakukan pelestarian salah satunya dengan pemanfaatan teknologi digital. Pentingnya pemanfaatan secara pendidikan maupun teknologi digital, kata Koster, mengingat bahasa tersebut pada era globalisasi seperti saat ini semakin jarang digunakan oleh masyarakat Bali.

“Untuk itu, pelestarian bahasa Bali perlu dilakukan dengan berbagai cara agar tetap eksis seperti halnya BASAbali Wiki,” katanya saat menerima audensi Bahasa Bali Foundation di Jaya Sabha rumah jabatan Gubernur Bali, Denpasar, Senin (18/3/2019) malam.

Dia menyambut baik hadirnya BASAbali Wiki, ini merupakan langkah yang baik untuk melestarikan bahasa Bali. Hal ini sejalan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 Tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.

“Jadi hal ini sangat bagus dan harus kita dukung,” kata Koster menegaskan. Dia berharap, adanya BASAbali Wiki masyarakat mendapatkan manfaat dari segala informasi yang disajikan khususnya dalam mempelajari bahasa Bali. yang memang belakangan ini sudah mulai jarang digunakan masyarakat Bali sendiri.

Hal senada juga disampaikan istri gubernur, Putri Suastini Koster yang turut mendampingi. Menurutnya, pelestarian bahasa Bali sudah harus dilakukan agar tidak punah mengingat saat ini bahasa Bali kian terancam di antara bahasa lain yang lebih sering digunakan dalam keseharian masyarakat Bali.

“Bahasa Bali adalah bahasa ibu, merupakan jantung dan jiwa dari masyarakat Bali,” ucap Putri sembari berharap adanya BASAbali bisa mendorong generasi milenial, bergairah mempelajari bahasa Bali.

Boleh saja mempelajari bahasa internasional, kata Putri, namun jangan pernah melupakan bahasa asli sebagai orang Bali. “Kita harus bangga menggunakan bahasa Bali, kita yang harus melestarikannya,” ungkap Putri.

Direktur BASAbali Wiki, I Gede Nala Antara menyampaikan, pelestarian bahasa Bali selama ini sudah berupaya dilakukan agar tidak punah, termasuk para ahli bahasa telah memasukkan dalam halaman Google untuk dapat menerjemahkan bahasa ke dalam bahasa daerah Bali.

Beberapa tahun lalu, kolaborasi sekelompok ahli bahasa dan anggota masyarakat berkumpul untuk membantu masyarakat Bali menciptakan materi belajar bahasa Bali “7000 Bahasa Transparan”, menerjemahkan halaman depan Google ke dalam bahasa Bali dan yang terakhir, BASAbali Wiki.

Ini merupakan sebuah kombinasi kamus referensi terbuka bagi semua kalangan, ensiklopedia, dan perpustakaan digital dalam bahasa (Bali, Indonesia, Inggris) yang bisa diedit sendiri. “Kami berharap BASAbali Wiki menjadi sumber informasi budaya Bali berbasis bahasa Bali juga sebagai media pembelajaran bahasa Bali, terutama bagi generasi muda,” ujarnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini