DENPASAR – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan paparan data Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik (BPS) tentang data perekonomian di Bali menjadi gambar kenyataan sebenarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana mengungkapkan perkembangan perekonomian Bali tahun 2016 ini yang relatif baik. Diperkirakan masih akan mempengaruhi perekonomian tahun berikutnya.
Beberapa sektor yang diprediksi mempengaruhi perekonomian di Bali, tambahnya, mengacu pada beberapa sektor penting seperti angkutan makanan dan minuman sekitar 23%, Pertanian 15%, Transportasi 10% dan perdagangan serta konstruksi yang menyumbang sekitar 9%.
Dari sektor tersebut, berhasil menempatkan Bali dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,26% pada bulan Oktober 2016, dan posisinya masih di atas rata-rata nasional yang sebesar 5,04%. “Jika pertumbuhan ekonomi masih tetap baik seperti sekarang, diperkirakan ekonomi Bali akan tumbuh tahun berikutnya yang berkisar antara 6,20 hingga 6,60%,” imbuh Iman.
Atas paparan itu, Gubernur Pastika mengharapkan data BPS dan BI memang menggambarkan kondisi riil Bali. Dia mengapresiasi paparan yang disampaikan BI dengan harapan data-data itu cukup valid dan bisa dipertanggungjawabkan
“Saya harap data yang pat yang turut juga dihadiri oleh segenap Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Bali,” ujarnya belum lama ini. Pastika mengharapkan, data kemiskinan di Bali juga bisa dicek oleh Pemprov Bali. Untuk itu dia ingin pihak dilakukan pemantauan kondisi di lapangan dengan datangi sendiri by name by addresh, sehingga bisa tahu kondisi riilnya.
“Saya yakin data-data yang dirilis belum benar 100%, siapa tahu dengan data akurat, tingkat kemiskinan kita bisa menjadi paling rendah se-Indonesia, mengalahkan DKI Jakarta,” imbuhnya. Ia menekankan, pentingnya segenap SKPD untuk turut bahu membahu bekerja menurunkan angka kemiskinan.
Menurutnya bisa dimulai dengan pengecekan langsung ke lapangan dengan melibatkan segenap instansi di Pemprov Bali. Soal pertumbuhan ekonomi ke depan, Ia berharap segenap stake holder di Bali bisa berkoordinasi dengan baik sehingga pertumbuhan ekonomi Bali bisa stabil bahkan meningkat dari tahun ini.
Untuk itu, Ia ingin mulai dari segi perencanaan agar sudah melibatkan segenap stake holder, bahkan pihak BI juga, agar segala program yang direncanakan bisa tepat sasaran.
“Saya ingin tahun depan masalah kemiskinan di Bali sudah tuntas, untuk itu segenap stake holder harus bahu membahu bekerja, sehingga tahun-tahum berikutnya kita fokus terhadap pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan BI Bali juga berkesempatan menyerahkan contoh uang baru tahun emisi 2016 kepada Gubernur Pastika.
Ia menjelaskan Bali mendapatkan tiga keistimewaan sekaligus dalam uang baru, yaitu terpilihnya gambar Mr. Gusti Ketut Pudja dalam uang logam Rp. 1.000, tarian legong dalam uang kertas Rp. 50.000 serta tanda pengaman air yang tetap menampilkan wajah Gusti Ngurah Rai dalam uang Rp. 50.0000. (rhm)