Gubernur Bali Made Mangku Pastika (Foto:Kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku tidak genrar dengan ancaman pihak-pihak yang tidak menyukainya dengan gerakan cap jempol darah bahkan ancaman penggal kepala.
Kepada awak media, Pastika mengaku heran, dengan orang yang sampai membenci dirinya sampai sebegitu, sebagaimana tertuang dalam spanduk provokatif yang menyerangnya.
Pastika geram dengan ulah pihak-pihak yang menyerang dirinya lewat spanduk provokatif. Karena itu, dia ingin bertemu orang yang membuat cap jempol darah dan menebar ancaman ingin memenggal kepalanya.
Apa yang dilakukan orang yang membuat spanduk berisi hujatan, cacian, dan kata-kata tidak pantas hingga ancaman lainnya sudah tidak bisa ditoleransi
“Saya merasa terganggu, ini serius persoalannya agak berbeda, saya anggap ini serius, meskipun orang lain menganggapnya enteng,“ tegas Pastika di Kantor Gubernur Kamis (27/2/2014).
Merujuk judul dalam spanduk tersebut kata dia jelas-jelas dialamatkan kepadanya.
“Judulnya penggal kepala Mangku P,“ ujarnya mengutip isi spanduk yang mengatasnamakan forum Sidakarya Tolak Reklamasi.
Atas hal itu, dia mengingatkan, bahwa tidak mudah memenggal kepala orang, tidak sesederhana itu
Demikian juga, di spanduk itu ada tulisan cap darah darah. Hal ini cukup serius apalagi sampai membawa-bawa darah manusia, yang itu tidak boleh sembarangan ditumpahkan.
Karenanya, Pastika mengaku prihatin bagaimana mungkin orang sampai membencinya seperti itu.
“Apa salahnya saya, sampai orang benci seperi itu ke saya. Tidak main maian pakai cap jempol darah segala,“ imbuhnya.
Ia ingin bertemu sekali dengan yang membuat spanduk jam jempol darah. Jika sudah ketemu Pastika akan menanyakan apa maksudnya berbuat demikian.
Selain masalah itu telah dilaporkan ke Polda Bali, diharapkan polisi bisa secepatnya mengungkap dan mencari pembuat spanduk provokatif dengan cap jempol darah itu.
Sangat mudah sebenranya untuk mencari pembuat cap jempol darah kalau perlu dites DNA sehingga akan ketahuan darah-darah itu milik siapa.
Dengan ancaman itu, Pastika menegaslkan sama sekali tidak takut hanya saja dia prihatin.
“Saya juga tidak takut, jangan berfikir dengan hal itu membuat saya takut, Saya jadi tambah berani,“ kata mantan Kapolda Bali itu.
Untuk mencari siapa pelakunya, kata dia sangatlah mudah dalam hitungan jam.
“Saya bisa cari siapa yang buat itu, tetapi kan tidak baik kalau saya yang nyari biarkan polisi, tetapi polisi tidak bisa ya saya yang cari sendiri“ imbuhnya serius. (kto)