![]() |
Jumlah kasus secara kumulatif yakni Terkonfirmasi Positif 13.066 orang, sembuh 11.958 orang (91,52%), dan meninggal dunia 410 orang (3,14%)/ist. |
Denpasar – Provinsi Bali ini mencatat pertambahan kasus sembuh dari
paparan virus corona atau Covid-19 sebanyak 54 orang dan meninggal dua orang.
“Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga bertambah 61 orang terdiri 59 orang
melalui transmisi lokal dan 2 PPDN), ” ujar Ketua Harian Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam keterangan
resminya, Jumat (20/11/2020).
Jumlah kasus secara kumulatif yakni Terkonfirmasi Positif 13.066 orang, sembuh
11.958 orang (91,52%), dan meninggal dunia 410 orang (3,14%).
“Kasus Aktif per hari ini menjadi 698 orang (5,34%), yang tersebar dalam
perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma
Bima dan BPK Pering,” ungkap Indra.
Sesuai Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2020, Gubernur Bali mengeluarkan PERGUB
No. 46 Tahun 2020, yang mengatur tentang Sanksi Administratif bagi pelanggar
Protokol Kesehatan.
Adapun besaran denda yg diterapkan adalah Rp. 100.000,- bagi perorangan, dan
Rp. 1.000.000,- bagi pelaku usaha dan tempat fasilitas umum lainnya.
Dikatakan, pulihnya kesehatan masyarakat dari wabah Covid-19 merupakan tanda
akan segera pulihnya perekonomian yang sebelumnya anjlok akibat pariwisata
yang mengalami dampak sangat besar.
Pengendalian dan pencegahan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Sinergi
antara Pemerintah, masyarakat dan semua pihak adalah kunci utamanya. Untuk itu
mari bersama kita terapkan protokol kesehatan kapanpun dan dimanapun berada.
Ingat pesan ibu “terapkan 3M” yakni memakai masker dimanapun terutama saat
berada ditengah keramaian dan sedang mengobrol (berbicara) dengan orang lain,
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap saat karena aliran air
sabun sangat efektif melarutkan virus dan kuman di kulit, serta ingatlah
selalu untuk menjaga jarak dengan orang lain.
“Tetaplah waspada dan patuh jalankan protokol kesehatan dimanapun kita berada.
COVID-19 musuh tak kasat mata, mengincar tiap momen kelengahan kita,” tutup
Sekda Bali ini. (rhm)