![]() |
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Tabanan, menggelar konferensi pers terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Tabanan/ist |
Tabanan – Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, yang juga
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan
menjelaskan, penerapan 3T sebagai upaya pemerintah dalam mempercepat melakukan
pemutusan penyebaaran Covid-19.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Tabanan,
menggelar konferensi pers terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten
Tabanan, Kamis (3/12).
Saat memimpin konferensi pers Susila didampingi Kadis Kesehatan Kabupaten
Tabanan I Nyoman Suratmika dan Direktur Poltrada Bali Bambang Wijonarko.
Susila mengatakan, perkembangan Covid-19 di Tabanan sangat perlu dijelaskan
untuk menghindari kesimpang siuran informasi di masyarakat. Begitupun dengan
3T yakni, Testing (Pemeriksaan) Tracing (Pelacakan) dan Treatmen (pengobatan)
akan dilakukan secara massif.
“Ini sudah menjadi amanat, pelaksanaan 3 T secara massif ini adalah Pusat
maupun Provinsi. Dari 10 Provinsi yang jadi prioritas untuk dilaksanakan,
salah satunya adalah Bali. Dan Kabupatennya adalah salah satunya Tabanan,”
ujar Susila.
Ia menjelaskan, penerapan 3T ini tujuannya tiada lain, yaitu Pemerintah ingin
mempercepat melakukan pemutusan penyebaran Covid-19. Oleh karena itulah, 3T
ini akan lakukan secara massif. Dan dijelaskannya juga bahwa Tabanan dibantu
oleh relawan untuk melakukan 3T di masyarakat.
“Dulu kita cuma melakukan 3T kepada orang yang bergejala, namun sekarang akan
dilakukan pada yang bergejala maupun tidak. Untuk itu, kita sudah melihat data
di Tabanan ini yang banyak sekarang tingal di tempat isolasi integrasi, dan
banyak warga kita yang tanpa gejala. Dari jumlah kasus di Tabanan itu banyak
yang tanpa gejala,” ungkap Susila.
Ia juga melaporkan, dalam kurun waktu 2-3 hari kebelakang ini penambahan covid
19 di Tabanan ini melonjak, salah satunya berasal dari Siswa Poltrada Bali,
Desa Samsam, Kerambitan.
Sehingga menimbulkan kecemasan di masyarakat, khususnya di Desa Samsam. Dari
311 siswa, 238 Positif Covid-19, yakni 75 perempuan dan 163 laki-laki.
“Oleh karena itu saat ini Saya memberikan penjelasan kepada temen-temen dan
sekaligus Saya minta bantuannya kepada temen-temen wartawan untuk meluruskan
dan memberika informasi yang benar,” pinta Susila saat itu kepada seluruh awak
media yang hadir, baik dari media cetak maupun media online.
Selaku Direktur Poltrada Bali Bambang Wijonarko, menyampaikan kronologis siswa
di Poltrada. “Sebenarnya saat ini belum ada pelajaran di Kampus.
“Kami baru pertama kali ini menerima siswa dari seluruh wilayah RI, kemudian
kami memanggil mereka untuk pengenalan kampus dan tidak lama kami akan
kembalikan lagi ke rumah masing-masing,” jelasnya.
Untuk itu, sebelum pulang kerumah masing-masing, semua siswa harus dalam
keadaan sehat. Maka dari itu pihaknya melakukan tes rapid kepada seluruh
siswa. “Ternyata dari tes tersebut ada beberapa yang positif,” ungkap
wijanarko.
Setelah itu Ia juga menjelaskan pihaknya juga telah melakukan swab test kepada
semua siswa juga yang dekat dengan mereka termasuk beberapa pegawai Poltrada.
“Siswa kami di Poltrada, mulai masuk 11 November 2020 tidak boleh keluar sama
sekali dari lingkungan kampus, orang tua yang mengantar juga tidak boleh masuk
dan hanya sampai di gerbang, serta pelajaran kampus melalui virtual,”
imbuhnya.
Pihaknya juga menegaskan telah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas
Kesehatan Kabupaen Tabanan terkait situasi yang ada.
Saat ini, ia juga menegaskan telah melakukan 2 kali test swab dan semua siswa
dan lainnya telah terisolasi di lingkungan kampus. “Tes swab yang ketiga kami
akan rencanakan dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 5 Desember 2020,” terang
Bambang.
Ditambahkan Susila, menambahkan, selama kasus itu ada, proses-proses
penanganan telah dilakukan dan semua siswa tidak ada yang keluar.
“Sepanjang tidak ada interaksi dengan masyarakat, tidak ada masalah. Karena
tempat itu (Kampus Poltrada) juga sudah layak untuk dijadikan tempat isolasi
terintegrasi,” imbuhnya. GTPP Covid-19 Tabanan, melalui tim Kesehatan selalu
memantau perkembangan yang ada.
“Saya juga sudah minta Bapak Camat atas saran Bupati dan satuan tugas
gotong-royong Desa setempat untuk melakukan pemantauan dari luar, agar tidak
ada yang lolos ataupun yang melakukan kegiatan di luar kampus,” jelasnya.
(rhm)