Ramadhan KH dan Alberthiene Endah adalah cua contoh nama wartawan yang bisa digolongkan sebagai biograf terkenal Indonesia.
Wartawan yang menulis biografi bertujuan untuk meningkatkan intelektualitas khalayak. Umumnya wartawan menjadikan bahasa sebagai alat interaksi antara dirinya dan khalayak.
Namun begitu, wartawan dalam menulis biografi menggunakan teknis jurnalisme berkaitan dengan keterampilan menggunakan bahasa jurnalistik.
UGM dan Kagama Dampingi Kelompok Difabel Wujudkan Desa Inklusif di Karangasem
Bahasa jurnalistik sekalipun tetap memiliki ciri khas menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
“Lewat kemampuan itu seorang biograf harus menunjukkan keterampilannya menulis. Jika tidak terampil menulis, biografi yang mereka tulis tidak akan memperoleh sambutan yang hangat dari khalayak,” ujarnya dilansir dari laman ugm.ac.id.
Membangun narasi dan kisah biografi menggunakan bahasa jurnalistik, wartawan berkesempatan menghasilkan biografi yang mengutamakan nilai kemanusiaan.
Siap Berkolaborasi, Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Dikenalkan di UGM