Penajam Paser Utara – Perguruan tinggi yang berada di wilayah penyangga sudah seharusnya ikut berperan mempersiapkan diri untuk menjadi mitra strategis pengembangan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
“Dimana perguruan tinggi merupakan institusi penyedia SDM dan sekaligus sebagai sumber inovasi pembangunan yang diperlukan untuk mendukung IKN,” demikian Alim Bachri.
Pemerintah memastikan terlaksananya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Sejumlah kontrak pekerjaan konstruksi pembangunan IKN akan ditandatangani mulai Senin depan (29/8).
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Kamis 25 Agustus lalu.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat, Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, SE, M.Si, menyambut baik perkembangan pembangunan IKN.
Sebagai akademisi asal Kalimantan, Alim Bachri memberi sejumlah catatan strategis agar pembangunan monumental bagi Indonesia ini berjalan selaras dengan pembangunan di provinsi-provinsi sekitar IKN Nusantara, salah satunya Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kata Alim Bachri, IKN merupakan program strategis nasional yang akan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus merupakan strategi pemerataan pembangunan nasional.
“Posisi strategis Kalimantan sebagai pulau yang terletak di tengah-tengah NKRI dapat berfungsi sebagai pulau determinasi konektivitas wilayah timur dan barat Indonesia,” ujar Alim Bachri yang juga Wakil Ketua Forum Tata Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.
Karenanya, provinsi disekitar IKN akan berfungsi sebagai wilayah penyangga utama bagi IKN untuk memenuhi kebutuhan IKN secara keseluruhan.
Dengan demikian, wilayah penyangga akan memperoleh manfaat yang sangat besar terhadap keberadaan IKN, mulai dari suplai kebutuhan pangan sampai kebutuhan sumber daya manusia (SDM).
Keberadaan IKN diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah penyangga yang selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Daerah penyangga IKN harus memiliki strategi pengembangan industri berbasis potensi wilayah dan sesuai dengan kebutuhan IKN,” papar Alim Bachri yang juga pernah menjadi anggota Tim Terpadu Pengembangan Industri Berbasis Hilirisasi Provinsi Kalimantan Selatan.
Ia menekankan, Kalimantan Selatan sebagai bagian dari wilayah penyangga IKN harus mempersiapkan diri sebagai daerah mitra strategis bagi IKN.
Tujuannya agar Kalsel dapat menjadikan IKN sebagai peluang pengembangan ekonomi daerahnya. Strategi pengembangan bisnis Kalsel harus didasarkan kebutuhan IKN.
Dicontohkan, hilirisasi hasil-hasil produksi pertanian di Kalsel disuplai untuk memenuhi kebutuhan IKN dengan demikian Kalsel sebagai wilayah penyangga IKN dapat meningkatkan nilai tambah ekonominya melalui pengembangan industri wilayah.
Diharapkan perekonomian Kalsel atau wilayah penyangga lain memperoleh manfaat ekonomi yang optimal dengan adanya IKN di Kalimantan Timur. Dalam jangka panjang akan mendorong keseimbangan perekonomian antar wilayah secara regional dan nasional.
Alumnus program doktoral ilmu ekonomi dari Universitas Hasanuddin ini menambahkan pentingnya inovasi sebagai kunci keberhasilan pembangunan ekonomi wilayah penyangga IKN yang berbasis industri. Inovasi yang dimaksud khususnya dalam proses pengembangan produk barang dan jasa yang dibutuhkan oleh IKN.
“Hal ini perlu didukung oleh rekonstruksi kebijakan pengembangan industri yang berbasis pada potensi sumber daya masing-masing wilayah penyangga tanpa terkecuali Kalsel,” kata Alim Bachri dalam keterangan tertulis diterima Kabarnusa.com.
Mantan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Lambung Mangkurat periode 2014-2018 ini, keberadaan IKN di Kalimantan akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat wilayah penyangga terutama kawasan regional Kalimantan, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Pihaknya mendorong pemerintah agar pembangunan IKN cepat selesai sesuai rencana sehingga masyarakat dapat menerima manfaatnya secara nyata, termasuk memajukan provinsi penyangga seperti Kalsel. ***