Guru dan Tenaga Medis di Yalimo Kerja Enam Bulan dalam Setahun

21 Maret 2017, 06:12 WIB
Saat persiapan apel gabungan pegawai Kabupaten Yalimo
(foto:kabarpapua)

PAPUA – Wakil Bupati Yalimo Provinsi Papua Lakius Peyon menyatakan selama setahun para guru dan tenaga medis di wilayahnya hanya bekerja selama enam bulan dalam setahun. Karenanya, guna pemenuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat pedalaman dan terpencil di Kabupaten Yalimo, pemerintah setempat melakukan kerjasama dangan pihak maskapai penerbangan.

Kerja sama dilakukan guna mengangkut secara gratis para tenaga medis, guru, dan pegawai negeri sipil (PNS) ke tempat tugas yang hanya bisa dijangkau menggunakan transportasi udara.

Pesawat ini direncanakan setiap satu bulan dua kali terbang ke pedalaman Yalimo yang ada lapangannya. Jika di kampung ada empat guru, maka minggu pertama dua orang berangkat dan mengajar penuh selama dua minggu.

“Lalu dua minggu berikutnya, dua orang ini diganti tim lainnya dari kota gunakan pesawat yang sama,” jelas Lakius dikutip kabarpapua.co, Senin (20/3/17). Menurut Lakius, para petugas yang akan bertugas secara bergilir selama dua-dua minggu, yakni dua minggu istirahat dan dua minggu bekerja.

“Jadi selama setahun para guru atau tenaga medis cuma kerja enam bulan dan enam bulannya libur. Itu luar biasa, tak ada di dunia lain, cuma ada di Yalimo,” selorohnya. Nantinya, satu pesawat ini di dalamnya ada guru dan mantri yang akan betugas di pedalaman Yalimo.

Jika ada wilayah sudah memiliki SMP, maka kata Lakius, pihaknya akan menambah satu pesawat, sehingga dua kali terbang. Sedangkan yang ada kantor pemerintahan distriknya, ditambah satu pesawat lagi, sebab ada guru, tenaga medis, dan PNS.

“Nah ini semua punya hak sama. Jadi tak ada alasan, tak bisa berangkat karena tak ada pesawat. Sebab pesawat kami siapkan gratis hanya sedikit biaya adminsitrasi di bandara,” sambungnya. Walau penerbangan disediakan gratis, tapi kata Lakius, ada sanksi yang sementara ini masih perlu ditandatangani.

“Peraturan itu akan mengatur bagaimana para guru, mantri dan PNS di distrik. Saat tak berangkat tugas, ada sanksinya. Pesawat ini kami subsidi dan kami bayar. Jadi saat berangkat kosong dan balik kosong, maka uang insentif mereka yang kami potong gantikan dana subsidi ini,” katanya.

Selain sanksi, kata Lakius, juga ada pengawasan dan evaluasi. Setiap dua bulan dia turun ke distrik tanya bagaimana pelaksanaannya. Jika selama dua bulan ada yang tidak hadir, dikasih berhenti. “Ini saya bicara serius, saya kasih berhenti betul dan itu saya akan undang wartawan hadir pada saat saya pecat pegawai di sini tempat yang sama,” tandasnya.

Pengawasan kepada para petugas medis dan tenaga pengajar ini juga akan dilakukan dinas terkait. Selain dirinya dan DPRD, namun juga nantinya para kepala suku d iseluruh Kabupaten Yalimo. (des)

Artikel Lainnya

Terkini