Guru SMK akan lebih Inovatif dengan Bantuan Modul Interaktif dari UNS

4 November 2021, 12:49 WIB
AVvXsEhE3 JgV4k6H4z23rnNAq ve01M23qr2iNakP46AhQ4cM7ygfwvyJQex71ezwlj7szasuNuN5VfYRkoNbMbR3uT kHbSd97h wGP kysCvlSkv8ypfwd1fJRoP 1EkNY0k2ExGZ4Za
Tim Universitas Sebelas Maret yang merupakan dosen ahli dari Pendidikan Teknik Kejuruan dari kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, memberikan pelatihan tentang aplikasi MOOC Rumah Vokasi berbasis smart phone dan computer/Sutarso. 

Surakarta – Peneliti Universitas Sebelas Maret (UNS) mengembangkan modul interaktif e-pub sebagai suplemen ajar dalam menggunakan platform digital rumah vokasi berbasis MOOC yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di SMK Warga Surakarta, Selasa (12/10/21).

Program bertajuk pengabdian kepada guru – guru SMK tersebut dilakukan oleh Dr. Eng. Herman Saputro, M.Pd, M.T selaku ketua pengabdian, dan ditemani 3 anggota, yaitu Ir. Husin Bugis, M.Si, Ngatau Rohman, S.Pd, M.Pd, dan Budi siswanto, S.Pd, M.Ars.

Segenap tim merupakan dosen ahli dari Pendidikan Teknik Kejuruan dari kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. 

Program yang dikembangkan berupa modul interaktif yang digunakan untuk mengikat rasa ingin tahu siswa, dan meningkatkan kemampuan belajar siswa.

Menurut Sugondo, sebagai dosen wakil pengabdian, pengembangan ini digunakan untuk mendukung guru–guru SMK lebih kreatif, dan inovatif dalam memberikan variasi pembelajaran kepada siswa. Karena di era modern, siswa dituntut mampu kreatif dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Gagasan ini diprakarsai dan membutuhkan perhatian dari kampus terhadap instansi pendidikan di bawahnya, khusunya sekolah kejuruan. Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan dituntut untuk menyesuaikan dengan perkembangan di dunia industri. 

“Namun dengan penyediaan fasilitas belajar yang sesuai dengan dunia industri sekolah”, tutur Sugondo Kamis, (4/11/21).

Biaya investasi peralatan menjadi kendala utamanya seperti pada pembelajaran Computer Numerical Control (CNC) Machinery. Di sisi lain, guru-guru di SMK dituntut untuk memiliki kemampuan Pedagogik yang selalu up-to-date dengan perkembangan teknologi.

Guru dituntut harus mampu untuk mengelola pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi terkini. Seperti diketahui saat ini hampir setiap siswa memiliki smartphone yang dapat dilihat dari segala sudut pandang pembelajaran di sekolah, menjadi pendukung pembelajaran tepat guna.

Grup Riset Energy Conversion, Combustion and Energy Education (ECCEE) telah mengembangkan aplikasi MOOC Rumah Vokasi berbasis smart phone dan computer. Sehingga untuk menjembatani 2 hal tersebut melalui kegiatan hibah HGR Pengabdian Kepada Masyarakat, akan dilakukan Pelatihan guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pembuatan Modul Interaktif Berbasis E-Publication sebagai Suplemen Bahan Ajar MOOC Rumah Vokasi,  mampu diintegrasikan dengan platform rumah vokasi, sehingga guru dapat memproduksi hingga menggunakannya langsung.

Modul ini memiliki keunggulan mudah untuk dibuat, sedangkan hasil yang ditampilkan sangat nyaman untuk belajar. Guru juga mempelajari bagaimana membuat konten yang interaktif melalui olah narasi sebelum dibuat e-pub.

Dari sinilah dapat kita lihat bahwa tidak hanya murid, namun guru juga didorong untuk kreatif dan inovatif. Modul ini didesain khusus dengan template yang relevan di rumah vokasi, sehingga tidak akan kontra dengan teknologi yang dikembangkan.

Prinsip kerja modul lebih ke tampilan yang flexible, serta mudah dikelola. Melalui kemampuan ini guru-guru akan lebih terdorong untuk inovatif. Darmanta selaku kepala sekolah SMK Warga menyambut dengan baik, dan mendukung kerjasama ini.

Harapan besar dari Darmanta, agar guru dapat lebih berwawasan luas, lebih siap dalam mengikuti perkembangan zaman. Terlebih sebagai sekolah unggulan, ia menginginkan guru ikut turut terdorong lebih inovatif, sehingga, pendidikan di Indonesia semakin maju. (Sutarso)

Berita Lainnya

Terkini