Hadir di Ubud, Hakkoku Suguhkan Pengalaman Sushi Istimewa Paduan Lokal Bali

Ubud – Ubud selain memiliki panorama alam menawan juga menyuguhkan beragam kuliner tradisional hingga berkelas dunia, salah satunya Hakkoku yang memadukan citarasa Sushi khas Jepang dengan keunggulan lokal Bali.

Hadirya Hakkoku di Ubud, juga sebagai bukti kecintaan Hiroyuki Sato, pemilik Hakkoku kepada Pulau Seribu Pura.

Bahkan, secara khusus Hiroyuki Sato datang ke Bali, hadir bersama-sama membuka restoran yang cukup eksklusif dengan hamparan keindahan alam tebing menawan khas wilayah Sayan, Ubud.

Secara khusus pula, media diajak melihat dari dekat ikon baru kuliner Sushi Jepang di Ubud, pada Minggu 25 Agustus 2024.

Pada kesempatan soft opening itulah, kuliner bercitarasa negeri matahari terbit ini, dikenalkan kepada khalayak, wisatawan dalam dan luar negeri.

Bagi penikmat Sushi, kuliner penuh gizi ini bisa didapatkan di Hakkoku Ubud. Bahan-bahan untuk pembuatannya juga khusus didatangkan dari Jepang dan bahan-bahan ikan terpilih lainnya yang ada di Bali.

Proses pembuatan Sushi sebelum siap disantap tamu, juga dikerjakan sangat detil dan penuh perhatian oleh dua chef andalan lebih dahulu belajar Sushi ke Jepang selama setahun lebih.

Menempati salah satu venue yang berdekatan dengan The Sayan House Ubud, keberadaan Hakkoku bisa menjadi alternatif atau pilihan bagi keluarga pasangan wisatawan yang tengah berlibur ke Bali yang ingin menikmati kuliner Sushi istimewa.

Hakkoku didirikan pada tahun 2018 oleh Hiroyuki Sato berlokasi di jantung Ginza, Tokyo. Kini, menjadi restoran sushi omakase terkemuka di dunia.

Yang menarik, Bali menjadi satu-satunya di Indonesia yang dipilih Hiroyuki Sato untuk membuka Restoran Hakkoku.

Hakkoku menawarkan pengalaman sushi yang istimewa dengan layanan yang memberikan sentuhan ekstra perhatian.

Hiroyuki Sato mempercayai, Sushi dapat menciptakan kebahagiaan dengan mempengaruhi emosi seseorang.

Hiroyuki Sato saat berusia 25 tahun, memutuskan menekuni dunia sushi, bergabung dengan Sushi Tokami dan memenangkan bintang Michelin dalam prosesnya.

Pada Februari 2018, akhirnya membuka Halkoku di Ginza, Tokyo. Sushi dan layanan luar biasa berjalan beriringan.

Dia suka berinteraksi dengan orang lain, menciptakan pengalaman intim yang menggabungkan makan dan mengobrol dengan hanya satu hidangan Edomae.

Hingga akhirnya, berhimpun di Plan. Do.See, merek perhotelan global yang didirikan berdasarkan prinsip Jepang “Omotenashi”, keramahtamahan tanpa pamrih dengan semangat kehangatan dan rasa hormat.

Didirikan pada tahun 1993 dan berkantor pusat di Tokyo, Plan. Do.See mengoperasikan 26 properti di seluruh dunia termasuk 3 hotel pemenang penghargaan di Jepang, restoran dengan beragam masakan di kota-kota besar termasuk New York, Miami, Honolulu, kota-kota di seluruh Jepang, serta di Indonesia dan Malaysia.

Setiap venue mengusung konsep dan desain tersendiri. Tak sedikit, tempat yang dipilih, awalnya merupakan bangunan bersejarah yang disukai masyarakat setempat.

Berdasarkan prinsip yang sama yaitu keramahtamahan tanpa pamrih dan halus, serta dipengaruhi oleh kehangatan dan keterbukaan karakter Indonesia.

“OMOTENASHI” versi lokal adalah kekuatan yang menggerakkan upaya kami,” ujar Hiroyuki dikutip dari keterangan tertulis.

Kekuatan yang menggerakkan bersama itulah yang kemudian, dia sebutnya “INDOTENASHI”. ***