Hadiri Pawai Ta’aruf, Cagub Koster Makin Dekat di Hati Warga Muhammadiyah

3 Desember 2017, 20:27 WIB
milad 2
Cagub PDIP Wayan Koster membuka Pawai Ta’aruf Milad Muhammadiyah ke-150 di Buleleng

BULELENG – Anggota DPR RI Wayan Koster hadir di tengah ribuan warga dalam Pawai Ta’aruf serangkaian Milad ke-105 Muhammadiyah yang digelar di Eks. Pelabuhan Buleleng, Minggu (3/12/2017).

Koster yang Cagub Bali yang diusung PDI Perjuangan hadir bersama Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, Ketua PW Muhammadiyah Bali, H. Aminullah.bersama kader-kader dan simpatisan Muhammadiyah se-Bali.

“Kami warga Muhammadiyah merasa terhormat Pak Wayan Koster hadir di tangah-tengah acara bukan hanya kita kenal, tetapi sudah semakin dekat di hati,” kata Ketua PD Muhammadiyah Buleleng, Moh. Ali Susanto.

Koster akan maju sebagai calon Gubernur Bali pada Pilgub Bali 2018. Kata Ali, warga Muhammadiyah harus berdiri pada tempat yang sama ketika berbicara politik. “Tetapi insya Allah warga Muhammadiyah cerdas-cerdas. Mereka tahu siapa calon pimpinannya yang akan dipilih,” sambungnya.

Ketua PW Muhammadiyah Bali, H. Aminullah, menyatakan, pihaknya mengundang Koster karena warga Muhammadiyah perlu dekat dengan pemimpin-pemimpinnya. Dengan kehadiran Koster dalam acara pawai ta’aruf tersebut, warga Muhammadiyah bisa lebih mengenal siapa pemimpinnya ke depan.

Pada saatnya nanti, warga Muhammadiyah tidak salah dalam menentukan pilihannya. Pemimpin itu harus dekat rakyat. Kehadirian Koster berarti indikasi ingin dekat dengan warga Muhammadiyah.

“Insya Allah warga Muhammadiyah adalah orang-orang yang cerdas. Ketika menentukan pilihannya tidak bisa diarahkan,” tegasnya lagi. Dalam kesempatan itu, Koster menyatakan, Indonesia harus bersyukur karena Muhammadiyah telah menunjukkan peran sejarahnya dalam memajukan bangsa Indonesia.

Muhammadiyah telah menunjukkan peran aktifkan, khususnya dalam pembangunan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, yang merupakan amanat konsitusi kita UUD 1945.

Kata Koster, partainya lahir mengusung ideologi Soekarno.Soekarno adalah pemimpin nasional, proklamator, bapak bangsa kita yang sangat dekat dengan Muhammadiyah.

“Karena itu, dari segi kesejarahan dan ideologi, PDI Perjuangan dan Muhammadiyah ini memang selalu berdekatan,” tuturnya. Dia menegaskam, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menugaskan di Bali untuk selalu berkomunikasi dengan warga Muhammadiyah, melalui pimpinannnya.

Hal itu pula sejalan dengan tema dalam milad Muhammadiyah tahun ini “Muhammadiyah Merekat Kebersamaan” sangat tepat.

“Inilah tema yang harus selalu kita gelorakan, kita bangkitkan, kita jalankan secara bersama-sama oleh semua umat beragama di Indonesia, khususnya di Bali,” sambung Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.

Ketika berada di tengah-tengah warga Muhammadiyah, dia tidak ada perasaan sedikit pun berbeda. “Kita satu keluarga, saya siap selalu bersentuhan bersama-sama dengan warga Muhammadiyah,” janjinya.

Pada acara resepsi Milad 105 Muhammadiyah, Ketua PW Muhammadiyah Jatim Dr. M. Saad Ibrahim, menyatakan, Muhammadiyah harus bersama-sama membangun bangsa ini dengan agama-agama yang lain, seperti Hindu, Katolik, Protesten, Budha, lainnya. Kata dia, bangsa ini harus besar oleh semua komponen bangsa.

Dikatakan, bagi Muhammadiyah, Indonesia adalah wadah yang sudah selesai, tidak perlu dibuat wadah yang baru. Bersama-sama komponen bangsa lainnya, Muhammadiyah mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Salah seorang anggota BPUPKI, salah satunya dan satu-satunya yang representasi dari organisasi Islam yaitu Ki Bagus Hadikusumo.

“Beliau kala itu ketua umum PP Muhammadiyah mengajarkan kepada kita bahwa bagi orang Muhammadiyah, Indonesia itu adalah wadah yang sudah selesai. Tidak perlu dibuat yang baru. Inilah wadah kita mengabdi bagi bangsa ini,” ujarnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini