Harga Anjlok, Petani Kakao Jembrana Cemas Serangan Hama

2 Maret 2017, 02:12 WIB

IMG 20170301 WA0111

JEMBRANA – Serangan hama sejak Agustus tahun lalu belum juga reda mengakibatkan harga kakao anjlok seperti terjadi di subak abian Banjar Panca Seming, Desa Batuagung, Jembrana sehingga para petani menjerit.

Serangan penyakit busuk batang dan buah, menyerang hektaran tanaman kakao di subak wilayah tersebut. Informasi dihimpun, serangan hama yang mengakibatkan tanaman kakao meranggas dan mati, sudah berlangsung sejak Agustus lalu.

Selain akibat hujan yang terus menerus sehingga membuat petani gagal panen. Harga kakao juga turun drastis pasca serangan hama disubak tersebut. “Disini sebagian besar petani menanam kakao. Namun akibat serangan penyakit penggerek, kini sebagian besar tanaman kakao mati,” jelas salah seorang krama subak IB Aryana, Rabu (1/3/17).

Aryana mengaku serangan hama kakao terjadi sekira enam bulan lalu dan mengancam panen mereka yang mestinya dipetik bulan April ini. Karena sebagian besar tanaman kakao diserang hama penggerek batang sehingga tidak lagi bisa dipanen, karena pohon induknya sudah mati.

Demikian juga yang masih selamat juga tidak bisa berbuah normal akibat musim hujan. Akibat serangan hama yang menyerang tanaman kakao juga mengakibatkan harga merosot tajam. Sejak Agustus lalu, harga kakao basah yang sebelumnya mencapai Rp 12000/kg kini hanya Rp 4000/kg.

Demikian pula harga kakao kering sebelumnya tembus Rp 35.000/kg kini hanya harga Rp 25000/ kg. IB Kade Dwiantara seorang pengepul kakao di desa Batuagung mengatakan turunnya harga kakao sudah terjadi sejak pertengahan tahun lalu. (put)

Artikel Lainnya

Terkini