Harga BBM dan Beberapa Komoditas Naik, Optimisme Konsumen Bali Tetap Terjaga

Dari Survei Konsumen Bank Indonesia menunjukkan meskipun terjadi kenaikan harga BBM dan sejumlah komoditas namun Indeks Keyakinan Konsumen di Bali tetap terjaga.

12 Oktober 2022, 20:42 WIB

Denpasar – Kendati terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun sejumlah komoditas pokok namun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Bali tetap terjaga.

Melansir survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2022 telah mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Pulau Dewata tetap terjaga.

Sebagaimana tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan September 2022 yang tercatat pada area optimis (indeks > 100) sebesar 142,0 meskipun tidak setinggi indeks pada bulan sebelumnya sebesar 149,0.

“Optimisme konsumen di Bali tersebut juga lebih tinggi dengan kondisi nasional yang mencatatkan IKK Nasional sebesar 117,2,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho dalam keterangan tertulisnya Senin (11/10/2022).

Keyakinan konsumen Bali pada bulan September 2022 sedikit termoderasi terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sejak 3 September 2022.

Lanjut Trisno Nugroho, kondisi ini mempengaruhi meningkatnya harga beberapa komoditas yang berdampak pada tingkat kemampuan konsumen dalam membeli barang dan/atau jasa.

Penurunan IKK pada periode laporan juga terjadi secara nasional yakni dari 124,7 pada Agustus 2022 menjadi 117,2 pada September 2022.

Ke depan, keyakinan konsumen akan dipengaruhi oleh upaya pengendalian inflasi yang dilakukan di masing-masing daerah seiring dengan second round effect pengalihan subsidi bahan bakar.

Menurunnya keyakinan konsumen di Bali pada September 2022 dipengaruhi melambatnya persepsi ekonomi saat ini yang tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Provinsi Bali pada September 2022 sebesar 133,7 atau menurun dibandingkan 138,5 pada bulan sebelumnya.

Sedangkan melambatnya kondisi ekonomi saat ini tersebut didorong persepsi masyarakat akan peningkatan harga barang dan/jasa seiring dengan kenaikan harga BBM.

“Pada September 2022, seluruh komponen pembentuk IKE termoderasi dibandingkan bulan sebelumnya, terutama Indeks Penghasilan Saat ini yang turun sebesar -7,0 poin,” sebut Trisno Nugroho.

Selain itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama juga menurun masing-masing -5,0 dan – 2,0 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Ekspektasi konsumen Bali terhadap kondisi ekonomi ke depan terpantau masih tetap kuat. Hal ini tercermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) di Bali tetap terjaga pada level optimis (Indeks > 100) sebesar 150,3, meskipun lebih rendah dibandingkan IEK bulan sebelumnya sebesar 159,5.

Semua komponen pembentuk IEK pada September 2022 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yakni perkiraan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha 6 bulan yang akan datang.

Meskipun demikian, IEK Provinsi Bali pada September 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan IEK nasional sebesar 126,1. ***

Berita Lainnya

Terkini