Harga Pangan di Tabanan Terpantau Stabil, Pemerintah Siaga Antisipasi Gejolak

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan melakukan pemantauan 10 pasar tradisional memastikan kebutuhan pokok masyarakat aman terjangkau

16 November 2025, 06:28 WIB

Tabanan – Menyambut Hari Raya Galungan yang kian dekat, perhatian publik tertuju pada kesiapan stok dan stabilitas harga komoditas pangan vital.

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan telah mengambil langkah proaktif dengan melakukan pemantauan intensif di 10 pasar tradisional (Sabtu, 15/11), guna memastikan kebutuhan pokok masyarakat aman dan terjangkau menjelang perayaan besar keagamaan ini.

Hasil pemantauan menunjukkan kabar melegakan: mayoritas harga kebutuhan pokok berada dalam kategori terkendali. Komoditas utama seperti beras—mulai dari Beras SPHP Rp 12.000/Kg, Beras Medium I Rp 15.000/Kg, hingga Beras Premium Rp 16.125/Kg—dan minyak goreng (Rp 21.000/liter) terpantau relatif stabil, menjamin pasokan energi utama masyarakat.

Kelompok protein hewani juga menunjukkan kestabilan penting bagi sajian Galungan.

Harga daging babi berada di kisaran Rp 89.375/Kg, daging ayam ras Rp 41.222/Kg, dan telur ayam ras Rp 27.889/Kg. Namun, kewaspadaan muncul pada segmen hortikultura, di mana beberapa komoditas mengalami kenaikan ringan, meski masih dalam batas wajar:

Cabai Rawit Merah terpantau Rp 34.444/Kg dengan kenaikan sekitar 1,64 persen.

Bawang Merah menyentuh Rp 35.000/Kg dengan kenaikan sekitar 0,96 persen.

Sementara itu, Cabai Merah Besar (Rp 59.444/Kg) dan Bawang Putih (Rp 33.556/Kg) tetap stabil.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan, Ni Dewa Ayu Putu Sri Widyanti, menegaskan bahwa pemantauan ini adalah wujud komitmen pemerintah daerah untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

“Secara umum, harga komoditas pangan di pasar tradisional masih dalam kategori terkendali. Fluktuasi yang terjadi pada beberapa komoditas masih berada pada batas wajar dan tidak mengganggu ketersediaan pangan,” ujarnya.

Pemerintah berjanji akan terus meningkatkan koordinasi dengan pedagang, distributor, dan instansi terkait untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga signifikan menjelang hari raya.

Selain itu, Sri Widyanti juga mengimbau masyarakat untuk menjadi konsumen yang bijak.

“Kami mendorong masyarakat untuk membeli kebutuhan sesuai kebutuhan dan tidak melakukan aksi borong yang berlebihan. Dengan demikian, stabilitas harga dan pasokan dapat terus terjaga,” pungkasnya. ***

Berita Lainnya

Terkini