Kabarnusa.com – Terus melambungnya harga lele menjadikan peluang dan bisnis ikan laut tawar ini kian menjanjikan sehingga pemerintah teru mendorong petani perlu membekali teknik budidaya yang lebih baik, benar dan menguntungkan.
Dalan kerangka itu, Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP) Sari Genep, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali menggelar pelatihan pembesaran lele selama empat hari, mulai Sabtu (19/9/2015) sampai Selasa (22/9).
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan Made Subagia sebelum membuka pelatihan, Sabtu (19/9/2015), mengungkapkan potensi budidaya ikan di Tabanan cukup besar dan belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
Terkait hal itu, Subagia meminta kepada peserta pelatihan agar bisa mengikuti pelatihan dengan baik sehingga pengetahuan dan keterampilan yang didapat bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan budidaya dengan teknik yang lebih baik, benar dan menguntungkan.
Budidaya ikan lele di Tabanan memiliki prospek cerah karena harganya terus meningkat dan peluang pasarnya juga masih teruka lebar.
“Mari kita manfaatkan potensi dan peluang yang ada ini,” katanya mengajak para pembudidaya ikan yang mengikuti pelatihan.
Harga ikan lele konsumsi di tingkat produsen saat ini sudah berkisar Rp 15 ribu – 17 ribu/kg. Mengalami peningkatan sekitar 3 ribu-5 ribu dari harga sebelumnya. Sementara di tingkat konsumen harga Rp 18 ribu- 22 ribu/kg.
“Secara umum, harga ikan konsumsi air tawar mengalami peningkatan karena pasokan dari Jawa berkurang. Peluang ini harus bisa dimanfaatkan oleh pembudidaya ikan di Tabanan,” tegasnya.
Subagia mengajak panitia dan peserta pelatihan untuk mengadakan studi banding ke pembudidaya lele di Tabanan yang telah berhasil dan sukses menekuni usahanya.
” Galilah informasi sebanyak mungkin untuk demi untuk keberhasilan budidaya lele yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua P2MKP Sari Genep, Desa Gubug, Tabanan, Ir. Nengah Mawan dalam laporannya mengungkapkan peserta pelatihan pembesaran lele sejumlah 20 orang.
“Peserta merupakan perwakilan dari Pokdakan yang ada di Kabupaten Tabanan,” paparnya.
Menurut Mawan, selama pelatihan para peserta akan menerima materi pembesaran lele yang disampaikan melalui ceramah, diskusi dan praktek lapangan.
“Metode pengajaran terdiri dari 25 persen teori dan 75 persen praktek,” ujarnya.
Ditambahkan, materi inti yang diberikan di antaranya adalah : persiapan kolam, persiapan benih, pemeliharaan, manajemen pakan dan pembuatan probiotik, panen dan pasca panen.
” Materi diberikan oleh narasumber dari Dinas Perikanan dan Kelautan serta dari P2MKP. Narasumber yang memberikan pelatihan sejumlah empat orang,” pungkasnya. (gus)