Hari Pahlawan, Forum Bela Negara Perangi Korupsi, Narkoba dan Hoaks

10 November 2018, 20:51 WIB
Jajaran pengurus Forum Bela Negara Dewan Pimpinan Wilayah Bali

DENPASAR – Momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November dimanfaatkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Forum Bela Negara (FBN) Bali untuk menegaskan komitmen mereka dalam menyatakan perang terhadap korupsi, narkoba dan informasi hoaks.

“Sebagai anak bangsa yang menghormati jasa pahlawan, maka kami segenap jajarannya FBN Bali mengucapkan selamat Hati Pahlawan yang jatuh pada hari ini,” ujar Ketua DPW FBN Bali, Agustinus Nahak di Denpasar, Sabtu 10 November 2018.

Pihaknya mengajak, sebagai anak bangsa agar tetap bangga dan cinta kepada Tanah Air ini dan terus menumbuhkan rasa memiliki terhadap bangsa ini.

Agus Nahak, sapaan advokat muda itu, dalam kerangka rasa memiliki dan membangun bangsa ini, maka selayaknya anak muda dan segenap elemen bangsa menghindari dan memerangi hal-hal merugikan seperti korupsi, narkoba, fitnah dan hoaks sebagaimana berkembang pesat di media sosial.

“Itu harus dihindari. Kita harus memberikan solusi bagi problematika yang dihadapi bangsa ini. Di sisi lain, kita juga hsrus berbuat sesuatu yang membanggakan bagi bangsa ini di mata bangsa lain,” katanya menegaskan

Konsensus kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah harga mati yang harus tetap berdiri kokoh. “Kita punya Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI Itu harus dilestarikan, tetap kokoh dan berdiri kuat,” tegasnya.

Pihaknya menilai situasi yang berkembang belakangan cukup mengkhawatirkan. Cara berpolitik elit cenderung menjurus pada upaya memecah-belah persatuan dan kesatuan yang telah lama terajut dengan baik.

Dia prihatin, munculnya upaya menyampaikan kebohongan (hoaks) yang menjurus fitnah.

“Saya mengimbau berpolitiklah yang sehat, demokratis tanpa fitnah dan hoaks untuk kepentingan pribadi atau kelompok semata yang merusak tatanan bangsa yang sudah berjalan dengan baik,” ajaknya.

Ssemua elemen bangsa memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam merawat bangsa ini. Tak peduli latar belakang dan profesinya, semua oihak harus berkontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia ke arah yang lebih naik.

“Rasa kecintaan terhadap bangsa ini harus diimplementasikan oleh semua masyarakat melalui profesinya masing-masing. Harus ada kotribusi lewat tindakannya. Itu adalah salah satu bentuk bela negara yang bisa dilakukan setiap warga negara,” tutur Ketua DPD HAMI Bali itu.

Senada dengan Agus, Wakil Ketua Bidang Politik, Pertahanan dan Keamananan DPW FBN Bali, Pangeran Dui Mogor Hutagaol, mengajak semua ouhak untuk terus menumbuhkan sikap cinta Tanah Air dengan berperan pro aktif mengantisipasi ancaman di dalam negeri berupa isu negatif seperti fitnah berunsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan).

“Ada upaya membangun ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Kalau ini tidak ditangani, tidam ada upaya preventif, maka akan menjatuhkan legitimasi pemerintah,” katanya mengingatkan. Untuk itu, FBN mengajak warga negara memiliki jiwa besar dan patriotisme meneladani sikap pahlawan dalam menjaga NKRI sebagai wujud tanggung jawab berbangsa dan bernegara.

“Pancasila adalah dasar negara yang tidak bisa diganggu-gugat. Pancasila adalah sumber hukum sebagai kerangka acuan bernegara,” tandasnya.

Dia mengajak semua pihak menanamkan sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara, sebagaimana yang dilakukan pahlawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa ini. Ia juga mengajak mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

Kata Pangeran, membangun bela negara dengan cara disiplin, ulet, bekerja keras, tahan uji, pantang menyerah dalam membangun bangsa ini. Wakil Bendahara DPW FBN Bali, Anak Agung Istri Mirah Candrawati menekankan kepada kaum perempuan yang mulai memiliki kedudukan setara dengan laki-laki.

“Perempuan sekarang sudah cerdas, kedudukannya sama dengan lelaki. Bela negara yang bisa dilakukan perempuan adalah mengisi kemerdekaan ini dengan mendidik anak-anak kita sebagai generasi muda agar tidak mudah goyah oleh oknum-oknum yang mau memecah-belah bangsa ini,” tegasnya.

Wakil Sekretaris DPW FBN Bali, Johana Caroline Djoh meminta agar keteladanan para pahlawan harus diteruskan dengan perjuangan menjaga dan merawat keutuhan bangsa. Wakl Sekretaris I DPW FBN Bali, Noor Hilyin Handayani juga menekankan oentingnya peren perempuan dalam membangun bangsa.

Menurutnya di tangan perempuan, generasi muda sebagai penerus bangsa akam dipertaruhkan. Oleh karena pentingnya peran perempuan dalam mendidik generasi muda, caleg DPRD Bali nomor urut 6 dapil Buleleng dari Partai Golkar ini meminta agar perempuan semakin mendapat peran lebih dalam membangun bangsa ini.

“Karena perempuan yang punya peranan penting bagaimana membangun generasi muda yang berkontribusi tak hanya bagi dirinya sendiri dan keluarga, tetapi juga bagi nusa dan bangsa,” imbuhnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini