Denpasar – Meski baru diusulkan dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melalui Rapat Pleno DPC PDIP Tabanan yang dilaksanakan Kamis (15/7/2024), Ketua PAC PDIP Kecamatan Kediri I Nyoman Mulyadi langsung bergerak cepat dan tancap gas. Tak mau menunggu berlama-lama terkait usulan pemecatannya tersebut, Nyoman Mulyadi hengkang dari PDIP lalu meluncur ke DPD Partai Golkar Bali untuk bergabung dengan Partai Golkar, Senin (29/7/2024) sore.
Di Kantor DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Mulyadi diterima Ketua DPD Partai Golkar Sugawa Korry dan sejumlah fungsionaris Partai Golkar Bali untuk menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar. “Terima kasih telah diterima sebagai keluarga besar Partai Golkar. Semoga bisa membawa Golkar lebih bagus untuk Tabanan. Astungkara kalau sama-sama bergerak, berjuang bersama, pasti bisa, ” Kata Nyoman Mulyadi yang menantu Pemilik Toko Nyoman di Tabanan ini.
Baca juga : DPC PDIP Tabanan Usulkan Pemecatan I Nyoman Mulyadi
Ketua DPD Partai Golkar Sugawa Korry saat menerima I Nyoman Mulyadi mengemukakan, tidak ada paksaan I Nyoman Mulyadi pindah dan berlabuh di Partai Golkar. Nyoman Mulyadi bergabung ke Partai Golkar karena keinginannya sendiri. Disebutkan sebelum bergabung ke Partai Golkar, Nyoman Mulyadi juga sudah pernah ke kantor DPD Partai Golkar Bali untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati Tabanan. “Setelah menerima KTA Golkar, langkah menjadi bakal calon Bupati Tabanan tentunya bisa lebih mulus,” katanya sambil menambahkan semua optimis karena kedatngannya ini didampingi tujuh Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar dari seluruh Tabanan.
I Nyoman Mulyadi saat ditanya wartawan terkait pilihannya masuk Golkar apakah sejak awal atau karena perlu kendaraan politik untuk maju Pilkada Tabanan, menjawab dia sempat mencalonkan diri sebagai Bupati Tabanan di PDIP Tabanan. Hanya, keberadaan di sana dirasa kurang nyaman. Keadaan itu membuat simpatisan dia dan tokoh di Tabanan menyuruh dia keluar dari PDIP.
Disinggung apakah motifnya masuk Golkar karena kecewa PDIP atau implementasi diri, Mulyadi mendaku secara pribadi dia tidak kecewa. Menariknya, dia mengklaim masuk Golkar justru gegara disuruh tokoh PDIP di Bali yang dekat dengannya. “Atas restu itu saya keluar. Saya siap jadi calon Bupati Tabanan,” tegasnyanya.***