Heroik dan Mengharukan, Mahasiswa KKN UGM Bantu Persalinan Seorang Ibu di Perairan Pulau Liki Papua

Ivan mahasiswa KKN-PPM UGM unit Sarmi diperbincangkan media sosial, lewat aksi heroiknya saat berada di Pulau Liki menolong ibu yang melahirkan di atas kapal.

17 Agustus 2024, 14:18 WIB

Yogyakarta – Kisah heroik dan mengharukan barun saja ditorehkan saat Muhammad Ivan Pratista, Mahasiswa KKN-PPM UGM unit Sarmi menyelamatkan nyawa ibu dan anak saat berada di atas kapal perairan Pulau Liki, Papua.

Bagaimana tidak, mahasiswa program profesi kedokteran ini berhasil menyelamatkan nyawa ibu Nice Isabel Kondi saat melahirkan bayi di atas kapal yang tengah berlayar.

Karuan saja, mahasiswa KKN-PPM UGM unit Sarmi kini sedang diperbincangkan media sosial, lewat aksi heroiknya saat berada di Pulau Liki merupakan salah satu pulau terluar di timur Indonesia berada di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.

Pulau Liki memiliki jumlah penduduk kurang lebih hanya 300 orang dengan 92 kepala keluarga yang mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan.

Kisah Ivan ini menjadi bukti bagaimana seorang mahasiswa muda berani menghadapi situasi sulit dengan penuh keterbatasan, demi menyelamatkan nyawa ibu dan anak di daerah terpencil.

Kisahnya bermula pada Sabtu (10/8), saat Ivan dan anggota tim KKN-PPM UGM sedang bersemangat melaksanakan program KKN.

Situasi berubah ketika mereka dikejutkan teriakan seorang ibu kader posyandu tidak berada jauh dari mereka berada.

“Anak Ivan, tolong ada Mama Nice mau melahirkan!” ucap ibu tersebut yang membuat Ivan bergegas.

Apalagi, satu-satunya anggota tim bidang kesehatan, Ivan segera memeriksa kondisi Mama Nice yang waktu dalam posisi pembukaan tiga.

Dari penuturan warga, biasanya pelayanan persalinan di wilayah Sarmi dibawa ke Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah tersebut. Namun, waktu itu petugas kesehatan sedang tidak berada di tempat.

Semua setuju membawa Mama Nice dibawa ke Rumah Sakit di pulau utama untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Namun itu tidak mudah, sebab untuk menjangkau rumah sakit yang ada di pulau utama itu, mereka harus menyeberangi lautan luas menggunakan kapal speedboat.

Ivan pun bergegas membawa peralaan kesehatan meski alat dengan segala keterbatasan.
Pemuda itu ke pelabuhan penyeberangan sejauh kurang lebih 2 km dari Pustu. Setibanya Ivan di kapal, beruntung Mama Nice sudah ditemani ditemani beberapa ibu kader posyandu. Diatas kapal, kondisi Mama Nice sudah kontraksi dan lemas.

Tiga puluh menit perjalanan di lautan, kondisi pembukaan Mama Nice mulai makin besar dan segera dilakukan persalinan. Akhirnya setelah berbagai pertimbangan, Ivan memutuskan percaya diri dan tetap bertekad membantu Mama Nice melahirkan diatas derasnya ombak lautan lepas.

Syukurnya, proses persalinan membuahkan hasil optimal. Kemudian Speedboat kembali ke pulau semua tampak bahagia menyambut kelahiran bayi laki-laki mungil Mama Nice.

Rasa bahagia semakin bertambah, saat Mama Nice mengumumkan nama anak laki-laki dengan nama Ivan Maureets Teno.

Kata Mama Nice sesuai nama itu sebagai bentuk terima kasih kepada Ivan yang telah menolong ibu dari bayi tersebut.

“Saya beri nama Ivan,” ucap Mama Nice berkaca- kaca. Tak hentinya, Mama Nice berterima kasih dan bersyukur kepada orang-orang telah menyelamatkan jiwanya dan buah hatinya.

Mama Nice tersenyum sembari menggendong bayinya bersyukur, persalinan dapat berjalan dengan lancar.

“Kira-kira pukul dua siang lahir bayi laki-laki dengan sehat dan ibunya pun sehat,” ucap Ivan dengan lega saat bersama Mama Nice.

Tentu saja, peristiwa tak terduga ini bagi Ivan itu, bukan semata-mata bagian tugas KKN-PPM, namun juga menjadi sebuah panggilan kemanusiaan. Diakui Ivan, ini merupakan pengalaman pertama kali membantu persalinan.

Saat tahu namanya disertakan nama bayi Mama Nice tersebut, Ivan merasa terharu.

Ivan merupakan nama saya, Maureets nama driver speedboat, dan Teno adalah nama marganya,” Ivan menjelaskan.

Jajaran akademisi seperti Ardhya Nareswari, ST, MT, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UGM di Pulau Liki dan Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Dr. dr. Rustamaji.,M.Kes yang mengelola KKN-PPM di UGM mengaku bangga kepada Ivan.

Para akadmisi ini berpesan, kisah heroik Ivan ini memberikan dampak positif, bahwa KKN-PPM UGM yang hampir menjangkau seluruh wilayah Indonesia hingga di wilayah terluar.

“Ssemoga para mahasiswa semakin mencintai Indonesia dan mengabdi untuk negeri,” demikian para akademisi kampus biru itu. ***

Berita Lainnya

Terkini