Yogyakarta – Polisi memburu pemuda bersenjata tajam diduga pelaku klithih yang menghadang seorang mahasiswi UNISA Yogyakarta yang kemudian meninggal kecelakaan di jalan raya.
Satreskrim Polresta Yogyakarta bergerak, setelah lebih dari sepekan atau sembilan hari meninggalnya seorang mahasiswa asal UNISA Yogyakarta karena menghindari dua orang yang diduga tengah mengayunkan parang di Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Kota Jogja, Sabtu (20/7) dini hari.
Kekinian, Satreskrim Polresta Yogyakarta masih memburu kedua pelaku tersebut setelah mengantongi beberapa petunjuk di lapangan
Sebanyak lima orang saksi telah dimintai keterangan terkait kasus yang sempat menghebohkan media sosial.
Berdasar keterangan kelima saksi itu, didapat informasi bahwa kedua pelaku masuk ke dalam sebuah asrama di sekitar TKP setelah kejadian kecelakaan.
Kasatreskim Polresta Yogyskarta, AKP Probo Satrio menyatakan, masih juga belum dapat dipastikan apakah pembawa sajam tersebut merupakan penghuni asrama atau bukan.
“Kita sudah periksa 5 orang saksi salah satunya yang menjadi korban, katanya ada pelaku yang masuk ke asrama”, kata AKP Probo Satrio saat ditemui awak media Senin 29 Juli 2024.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa 3 rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.
“Dari bukti CCTV mudah-mudahan sudah mengerucut untuk mengetahui pelaku yang membawa sajam di tengah jalan,” harapnya.
Rekaman CCTV, menunjukkan dua orang pengendara motor yang membawa sajam ke tengah jalan. Namun sayangnya, tidak ada rekaman yang memperlihatkan pelaku masuk atau keluar dari asrama.
Terkait dugaan apakah ada keributan sebelumnya sehingga membuat pemuda tersebut nekat membawa bahkan mengayun sajam di tengah jalan, AKP Probo belum mendapat informasi akan hal itu.
“Karena tidak terpantau dan banyak CCTV yang rusak juga, kita tidak tahu ada keributan atau tidak, yang jelas ada orang bawa sajam itu, dan arahnya dari timur (ke tengah jalan),” sambungnya .
Agar kejadian tersebut tidak terulang, pihaknya memghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam berkendara. Apabila ada bahaya sebaiknya jangan memaksa untuk melewati.
“Tapi pengendara juga kurang hati-hati, tahu di depan ada bahaya tetap memaksa lewat, sementara yang lain bisa balik arah. Tapi itu urusannya bagian lalu lintas soal yang kecelakaan,” imbuhnya. ***