Denpasar – Himpunan Mahasiswa Islam HMI Komisariat TMKP Cabang Denpasar mengingatkan pemerintah atas dampak lingkungan yang muncul seperti rusaknya habitat dan pencemaran lingkungan dari pembangunan yang berjalan cepat di Bali.
Dampak negatif laju pembangunan di Bali seperti pencemaran, pengrusakan habitat, dan masalah pengelolaan sampah harus mendapat perhatian serius pemerintah.
Hal itu muncul dalam diskusi mengenai persoalan limbah di Bali.
Diskusi berlangsung di Ruang Terbuka Hijau Kampus Sudirman Universitas Udayana Unud Kamis 12 September 2024.
Diskusi dihadiri perwakilan aktivis lingkungan Lokal dan luar daerah bali.
Diskusi ini berfokus pada tantangan krisis limbah yang dihadapi Bali, Dalam menghadapi pembangunan pesat di Bali, pemerintah daerah bali harus menanggapi dengan serius dampak lingkungan yang muncul.
Pembangunan yang cepat seringkali membawa dampak negatif seperti pencemaran, pengrusakan habitat, dan masalah pengelolaan sampah.
Saran disampaikan HMI Komisariat TMKP Cabang Denpasar agar pemerintah tidak hanya fokus pada aspek ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga memastikan bahwa kebijakan lingkungan terintegrasi dalam setiap rencana pembangunan.
Implementasi regulasi yang ketat, pemantauan berkala, serta upaya mitigasi harus menjadi prioritas untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan dan keberlanjutan lingkungan.
Ketua HMI Komisariat TMKP Cabang Denpasar Wahyu menegaskan tanpa langkah-langkah ini, dampak negatif dari pembangunan dapat merusak ekosistem Bali dan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang.
“Kami akan membersamai perjuangan untuk lingkungan hidup di daerah bali agar lestari, sebab kearifan lokal “Tri Hita Karana” harus dijadikan sebagai sikap dan laku dalam bertindak untuk masa depan Bali,” imbuh Wahyu. ***