Kabarnusa.com, Denpasar – Ketua Presidium Pimpinan Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum menjamin dia bersama kaderr-kader PPI lainnya tidak akan memusuhi Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Partai Demokrat.
Bagi Anas maupun ormas PPI, tidak ada gunananya melakukan permusuhan dengan SBY. Dia mengaku rugi jika bermusuhan dengan SBY sebab tidak ada gunanya bermusuhan.
“Bermusuhan itu khan energi negatif, tapi kalau kritik itu bukan energi negatif,” tukas Anas di rumah pergerakan PPI Jalan Ciung Wanara, Renon Denpasar, Bali, Sabtu (7/12/2013).
Untuk itu, dia memilih melakukan kritik sebab itu merupakan kekuatan korektif.
kekuatan korektif itu sambung Anas tujuannya untuk memperbaiki keadaan agar menjadi lebih baik.
Diakuinya, kerap melontarkan kritik kepada Presiden SBY yang menurutnya sebagai hal positif dalam kehidupan berdemokrasi.
Kritik itu sama dengan saran namun levelnya sedikit lebih tinggi dari saran. Yang pasti, Kritik itu sebagai hal yang positif dalam demokrasi.
Kehidupan demokrasi itu bisa bertahan melewati dua tahap yakni ada ruang kritik dan ruang koreksi.
Jika, demokrasi tidak ada ruang kritik dan ruang koreksi maka demokrasi akan mati.
“Kalau kita belajar demokrasi, kritik itulah yang membuat demokrasi itu hidup,” terang mantan Ketua Umum PB HMI itu.
Apa yang dilontarkan sebagai kritik diakuinya kerap dipersepsikan sebagai rasa sakit hatinya sehingga menyerang SBY dan Partai Demokrat.
Dengan tegas dia membantah itu semua karena dia hanya ingin memberikan pikiran pandangan kepada SBY.
Apa yang disampaikan itu, sebagai kritik dan energi positif dalam demokrasi.
“Ya saya menghimbau semua pihak jangan mudah salah paham kalau kritik itu dianggap sebagai kebencian ataupun serangan,” tegas dia.
Anas kembali menegaskan meskipun dia harus lengser dari ketua umum namun dia tidak mungkin sakit hati dengan Partai Demokrat.
Tidak mungkin saya memusuhi Partai Demokrat. Tidak ada kamus memusuhi dan membenci Partai Demokrat.
Tetapi kalau memberikan saran, memberikan pikiran kepada Pak SBY, kepada Presiden atau kadang-kadang mengkritik. Mengkritik itukan energi positif dalam demokrasi,” jelasnya.
Dia menjamin bersama ormas yang dipimpinnya, diia maupun kader PPI tidak menyerang dan membenci SBY atau pihak lainnya. (rma)