Honor Tak Dibayar, Puluhan Saksi SIGY Geruduk Rumah Ketua NasDem

14 Desember 2015, 18:42 WIB
Paket Cabup-Cawabup Jembrana I Komang Sinatra-I Gusti Agung Ketut Sudanayasa (SIGY)

Kabarnusa.com – Puluhan saksi dan koordinator desa paket cabup-cawabup I Komang Sinatra-I Gusti Agung Ketut Sudanayasa (SIGY) dari beberapa desa mengaku belum menerima honor sebagai saksi di TPS saat pencoblosan 9 Desember 2015.

Bahkan, sejumlah koordinator desa (kordes), Senin (14/12/2015), siang tadi beramai-ramai mendatangi rumah Gde Eka Sastujana, Ketua Tim Pemenangan Paket SIGY di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana.

Sayangnya, mereka tidak bisa bertemu Eka karena sedang keluar rumah. Mereka kecewa dan memutuskan menyanggongi rumah ketua tim yang juga Ketua DPC Partai Nasdem.

Bendahara Tim Pemenangan paket Sigy Made Widiasa (Yahya) yang juga Sekretaris Partai Nasdem Jembrana ditemui di bale bengong kediaman Ketua Tim penanganan Sugy, mengaku tidak tahu terkait masalah dana, karena meskipun menjadi bendahara dia tidak pernah pegang uang.

Sebelumnya memang ada didatangkan konsultan dan sempat bertemu dengan para saksi. Bahkan saat itu dijanjikan kalau tiap TPS ada dua saksi dan juga relawan. Tiap saksi akan diberikan honor Rp 250 ribu.

“Demikian juga saksi utama akan mendapat HP. Sementara TPS yang ada di Jembrana 413,” terangnya.

Namun menjelang H-1 pencoblosan tidak ada kejelasan terkait dana saksi. Sehingga pada ribut. Akhirnya disepakati untuk tiap TPS hanya ada satu saksi dengan honor Rp 100 ribu per orang.

“Itu juga banyak yang nalangin, ada yang minjam atau pakai dana sendiri,” kata Koordinator saksi kecamatan Melaya Made Tirta .

Bahkan, dari 76 TPS yang belum menerima honor 37 saksi ditambah 6 koordinator kecamatan dan 10 koordinator desa.

Namun menurut Tirta ke-37 saksi, sudah diatasi sehingga untuk wilayah Melaya hanya koordinator desa dan kecamatan.

Koordinator Desa Pendem Wayan Diantara mengaku terpaksa meminjam dana Rp 1,7 juta untuk mengatasi 17 saksi TPS.

“Di wilayah Pendem ada 3 koordinator. Kami pinjam dana untuk bayar saksi karena ingin proses demokrasi berjalan lancar,” jelasnya.

Hal yang sama dikatakan Ketut Pariatna koordinator desa yang menangani 16 TPS di Baler Bale Agung Negara. Pihaknya bersama koordinator Nengah Udiana terpaksa meminjam dana sampai Rp 1,6 juta.

“Kewajiban kami sudah laksanakan namun sekarang kami mau menuntut hak kami,” jelasnya.

Putu Saniasa koordinator desa Berangbang yang menangani 8 TPS katanya juga terpaksa menalangi dulu dana saksi.

“Kami datang ke sini juga, ingin agar uang kami bisa kembali,” harapnya.

Ketua Pemenangan SIGY, Putu Gede Eka Sasthujana dikonfirmasi lewat telefon  masih berada di jalan.

Menurutnya, semua tim sudah ditangani, termasuk pembayaran termasuk di Melaya. Kata dia, mereka yang datang dari Negara itu, hanya segelintir.(dar)

Berita Lainnya

Terkini