Hormati Kearifan Lokal, Tol Bali Mandara Tutup Saat Nyepi

24 Maret 2017, 07:53 WIB

DENPASAR – Guna menghormati kearfian lokal berkaitan perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Caka 1939, Tol Bali Mandara menghentikan kegiatan operasional mulai hari Senin (27/3/2017) pukul 23:00 Wita hingga Rabu (29/3/2017) mulai pukul 07.00 Wita.

Direktur Utama Jasamarga Bali Tol, Akhmad Tito Karim menyatakan, penutupan dilakukan berdasarkan surat edaran (SE) Gubernur Bali dengan nomor 003.1/7500/BKD tertanggal 5 Desember 2016 tentang hari libur nasional, cuti bersama dan dispensasi hari raya suci hindu di Bali tahun 2017.

Penutupan juga dilakukan mengacu surat menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat dengan nomor UM.01.11-Mn/260 tertanggal 21 Maret dengan perihal izin penutupan jalan tol dalam rangka hari raya nyepi.

“Dengan ini kami memberitahukan kepada masyarakat luas, khususnya pengguna jalan tol dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi 1939 serta turut melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal maka operasional Jalan Tol Bali mandara akan ditutup sementara secara keseluruhan,” jelas Tito dalam konferensi pers, Kamis (23/3/17).

Ditegaskannya, guna menjaga keamanan di jalan tol selama penutupan, pihaknya bekerjasama dengan tiga desa adat lokasi pintu tol berada. Hal itu, juga sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal. Di pihak lain, selama penutupan, Jasamarga Bali Tol meski potensi kerugian senilai Rp 400 juta tidak dipersoalkan.

Dari data Jasamarga Bali Tol, tercatat setiap harinya ada 50.000 unit kendaraan bermotor yang melintas, terdiri dari 54% roda empat dan 44% roda dua. Sedangkan penghasilan pengelola selama 24 jam mencapai Rp300 juta.

Tito menambahkan, keberadaan Jalan Tol Bali Mandara itu, semakin mendapat kepercayaan masyarakat dengan meningkatnya volume lalu lintas dari waktu ke waktu sekaligus menunjukkan indikasi bahwa jalan tol kian menjadi kebutuhan masyarakat.

“Distribusi barang dan jasa sekarang lebih lancar dan memberikan dampak positif terhadap kegiatan masyarakat dan pertumbuhan ekononi Bali,” sambung Tito didampingi Kepala Divisi Operasi Ahmad Izzi.

Dalam kesempatan itu, pihaknya menyampaikan, sehubungan kegiatan upacara melasti di teluk Benoa, akan dilakukan pengaturan lalulintas dengan menutup sebagian jalan pada hari Minggu tanggal 26 Maret dari jam 6 pagi sampai dengan jam 14.00 Wita.

Pengaturan lalulintas dimulai dari perempatan pesanggaran arah benoa sampai ketempat digelarnya upacara melasti. “Jalan menuju pelabuhan benoa akan digunakan sepenuhnya oleh masyarakat yang melaksanakan upacara melasti. Sedangkan jalur sebaliknya yang biasanya satu arah akan kita fungsikan menjadi dua arah,” imbuhnya.

Penutupan berlangsung mulai pukul 06.00-14.00 Wita guna memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar melakukan upacara Melasti. Akses yang ditutup mulai dari depo Pertamina hingga Warung Akame.

“Kami mohon permakluman pasti akan macet, karena akses yang tadinya dua jalur menjadi hanya satu jalur tetapi dijadikan dua jalur,” Kepala Divisi Operasi Jasamarga Tol Bali Ahmad Izzi. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini