Kabarnusa.com – Sikap dan pemikiran Almarhum Ibu Gedong Bagoes Oka pendiri Ashram Santhi Dasa di Pantai Candi Dasa di Kabupaten Karangasem tetap menjadi inspirasi bagi kaum perempuan di Bali tentang bagaimana seorang tokoh yang kritis dan konsen dalam memberdayakan dan memperjuangkan kaum perempuan melalui pendidikan.
Hal itu disampaikan bakal calon Bupati Karangasem Wayan Sudirta yang begitu mengagumi tokoh perempuan yang bersikap kritis pada jaman Orde Baru dan sangat dekat dengan KH Abdurachman Wahid alias Gus Dur.
“Bu Gedong sangat konsen memberdayakan dan memperjuangkan kaum perempuan melalui pendidikan dan patut dijadikan inspirasi dalam memajukan perempuan, agar bisa memperkuat keluarga dan berperan dalam pembangunan di masyarakat,” kata Sudirta baru-baru ini.
Dia kagum dengan konsistensi Bu Gedong, karena semasa hidupnya menjalankan ajaran Mahatma Gandhi.
Bu Gedong membantu putra-putri Bali untuk melanjutkan pendidikan melalui Ashram yang didirikannya di Candidasa maupun Denpasar.
Rupanya, Sudirta berhasil mendorong kaum perempuan untuk ikut berjuang, sehingga setelah dialog yang intens dalam simakrama di beberapa kecamatan –Kecamatan Bebandem, Kecamatan Abang, Kecamatan Karangasem dan Kecamatan Kubu –para ibu itu spontan membentuk Forum Perempuan.
Pada Selasa 23 Juni lalu, misalnya, terbentuk Forum Perempuan Sektor I Kecamatan Karangasem mewilayahi Desa Seraya Barat, Seraya Tengah, Seraya Timur dan Desa Bukit.
Dipilih sebagai pengurus Forum Perempuan Sektor I tersebut adalah Ni Wayan Suastini sebagai Ketua, Ni Wayan Subadri Wakil Ketua, Ni Kadek Widiastini Sekretaris, dan Ni Ketut Kariani Bendahara.
Pihaknya tidak ragu mengajak ibu-ibu memilih Pak Sudirta agar jadi bupati Karangasem. Beliau tidak membeda-bedakan perempuan dibanding lelaki, karena perempuan pun harus diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
“Perempuan juga harus diberi kesempatan memperoleh pendidikan, pekerjaan, dan keadilan, seperti yang diperjuangkan Pak Sudirta,” kata pengurus Forum Perempuan Sektor I tersebut, menanggapi terbentuknya Forum.
Bagi mereka, Sudirta bukanlah sosok yang asing. Selain sering turun ke masyarakat, kemunculan di media elektronik utamanya, menyebabkan ibu-ibu mengenal apa yang dierjakan Wayan Sudirta dan jaringannya selama bertahun-tahun tanpa henti.
Di antaranyak membantu warga miskin, menjenguk penderita cacat permanen seperti lumpuh, buta, gizi buruk dan gangguan jiwa, selain berjuang untuk hal-hal strategis, seperti membela Bhisama Kesucian Pura dalam Perda Tata Ruang.
Juga tegas menolak eksplorasi Geothermal Bedugul, menolak penetapan Besakih Gunung Agung dan sekitarnya sebagai KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional), dan lainnya.
Karenanya, mereka penuh semangat dan apresiatif menanggapi kehadiran Sudirta, yang didampingi putrinya Dokter Wayan Indriani Eka Putri, SPOG.
Putri sulung Sudirta yang baru saja diwisuda di Fakultas Kedokteran UNUD itu . Dokter Ika memaparkan pentingnya merawat kesehatan untuk mencegah kanker serviks yang menyerang perempuan dan pentingnya memelihara kesehatan kaum ibu.
Dengan tubuh yang sehat, para ibu bisa mengurus keluarga dengan baik. Selain itu, risiko dari penyakit kanker serviks sangatlah berat, selain beayanya sangat mahal.
Forum Perempuan Sektor I Kecamatan Karangasem itu juga mengajak kaum ibu untuk bersama-sama memenangkan figur Wayan Sudirta agar bisa menjadi Bupati Karangasem 2015 ini.
Selain karena rekam jejak Sudirta yang sudah sangat dikenal dan terbukti memang pro-rakyat dan pro-gender, hasil survei yang dilakukan oleh SMRC (Syaiful Mujani Research and Consulting) menunjukkan Sudirta selalu unggul.
Nama Sudirta tetap tertatas baik dalam ”pertarungan tunggal” maupun ”tarung berpaket” dengan bakal calon wakil bupati. (rhm)