Ida Pedanda Tianyar Ajak Masyarakat Selamatkan Kawasan Suci di Bali

12 April 2016, 21:04 WIB

Kabarnusa.com – Seluruh masyarakat utamanya umat Hindu diharapkan turut bertanggungjawab menyelamatkan kawasan suci di Pulau Bali dari berbagai kerusakan.

Ajakan itu disampaikan tokoh rohaniawan Hindu, Ida Pedanda Gde Ketut Sebali Tianyar Arimbawa, menanggapi hasil Pesamuhan Sabha Pandita Parisaha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat yang menetapkan kawasan suci Teluk Benoa.

“Mari kita jaga kawasan suci Bali khususnya Teluk Benoa,” ajak Ida Pedanda Tianyar saat jumpa pers di Denpasar, Selasa (12/4/2016).

Ida Pedanda mengaku prihatin dengan kondisi alam dan lingkungan di Pulau Seribu Pura ini, yang mengalami kerusakan parah.

Jika berkesempatan keliling Pulau Bali, betapa kerusakan seperti abrasi terjadi di mana-mana.

Ada puluhan hektar tanah, pinggiran sungai atau pantai telah habis akibat tergerus abrasi.

“Kita (Bali) ini pulau kecil, tanah tambah habis, belum karena abrasi, belum karena erosi, belum karena bangunan-bangunan dari beton dan sebagainya,” sambung tokoh PHDI itu.

Berangkat dari keprihatinan itulah, meski dirinya belum sembuh benar dari sakit merasa perlu menyampaikan hal penting ini kepada masyarakat, demi menyelamatkan Bali.

Masyarakat diminta bersama-sama bergandengan tangan, membangun Bali yang sama-sama dicintai.

Dalam kesempatan sama Ketua Sabha Walaka PHDI Putu Wirata Dwikora menggarisbawahi apa yang disampaikan Ida Pedanda Tianyar.

“Bagaimana seluruh alam itu harus suci, kalau tanah tidak suci, tanaman tidak tumbuh maka kita tidak bisa makan, itu filosofi yang beliau (Ida Pedanda Tianyar) paparkan,” tukasnya.

Jadi, ada konsep kearifan lokal di Bali, yang harus dijaga. Dalam hal ini, sesuai keputusan Sabha Pandita PHDI yang telah menetapkan Teluk Benoa sebagai kawasan suci sehingga harus dijaga bersama.  (rhm)

Berita Lainnya

Terkini