![]() |
Rektor IHDN Prof I Gusti Ngurah Sudiana dan para pejabat baru |
DENPASAR – Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar terpilih Prof. Dr I Gusti Ngurah Sudiana berharap kampus yang dipimpinnya itu bisa menjadi rujukan atau sumber keagamaan Hindu di dunia.
Hal itu disampaikan Sudiana saat melantik para pejabat non struktural di kampus IHDN Denpasar, Jumat (3/11/2017). Kedepan, IHDN akan dijadikan sebagai sumber keagamaan, yang memiliki posisi tawar dan tempat orang bertanya tentang agama.
“Ini akan terwujud asal jangan ada yang saling sikut, atau menjelekkan satu sama lain, Untuk keberhasilan harus sama-sama memberikan solusi,” katanya berpesan.
Diharapkan kampus IHDN bisa menjadi ikon agama Hindu dalam mencari sumber-sumber ajaran agama Hindu. Selain itu, nantinya IHDN bisa menjadi salah satu identitas Hindu di dunia. Tidak hanya di Bali karena untuk memperkenalkan ajaran Hindu di Indonesia dan dunia sangat penting .
Karena ajaran-ajaran Hindu yang ada di Bali itu kemudian dipelajari di Belanda dan dunia lainnya. Karenanya jika ada yang ingin mengetahui lebih dalam tentang agama Hindu maka IHDN di tangan para pejabat yang baru ini bisa lebih memperkenalkan lagi atau memberikan informasi.
“Hindu di Bali khususnya memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan warga daerah-daerah lainnya , karena itu ciri khas Bali, atau Hindu itu harus mampu dikelola IHDN menjadi salah satu daya tarik tidak hanya spiritual namun juga daya tarik keilmuan dan pariwisata itu sangat penting,” tandas Sudiana.
Hal itu penting, karena untuk memperkenalkan budaya Indonesia, ajaran Hindu kepada dunia.
Karenanya, guna mewujudkan itu semua melalui kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia. Saat ini sudah ada kerjasama di antaranya dengan Toyo University dan Sanskrit Vishwavidyalaya University termasuk dengan perguruan tinggi di Belanda.
“Kita inginkan bagaimana Belanda agar belajar kembali ke IHDN. Ini memang berat tapi kalau SDM bisa menjawab tantangan itu saya optimis secara perlahan ini bisa tercapai,” tambahnya. Kerja sama juga akan dilakukan melalui pentas budaya di berbagai belahan dunia.
Sementara itu, pelantikan 64 pejabat tersebut akan bekerja maksimal hingga empat tahun mendatang. Sebanyak 64 pejabat pejabat non struktural Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar dilantik dan diambil sumpahnya.
Mereka yang terpilih kini memiliki tanggung jawab besar membangun IHDN agar memiliki daya saing sebagai perguruan tinggi negeri Hindu di Indonesia. “Jabatan sebagai pengabdian bukan identitas kekuasaan,”sambung Sudiana.
Mengingat tanggung jawab tersebut maka menurut Sudiana dalam mengisi sebuah jabatan ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan yakni profesional dan senioritas.
“Yang senior ini patut diberi kesempatan. Apalagi kalau selama ini belum pernah menjabat. Namun pertimbangan utamanya harus profesional,” tegas Prof. Sudiana yang baru 16 Oktober 2017 lalu dilantik sebagai rektor.
Menurutnya kualitas sangat tergantung bagaimana seseorang dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Kekurangan-kekurangan yang ada agar bisa diterima dan kelebihannya diminta.
Rektor Sudiana mengaku sangat senang bila di jajarannya semua bisa akur, rukun, tenang dan damai. Sebab cermin kampus IHDN sebagai spirit yang tinggi. Kalau ada perbedaan harus didiskusikan. Menurutnya, perbedaan harus membawa kemajuan.
Adapun pejabat yang dilantik di antaranya Prof. Dr. Drs. I Made Surada sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Drs. I Nengah Lestawi,MSi. sebagai Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum.
Selanjutnya, Perencanaan dan Keuangan, Dr. Ida Bagus Gede Candrawan,M.Ag. sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Drs. I Made Girinata,M.Ag. sebagai Dekan Fakultas Brahma Widya.
Kemudian Dr. Drs. IWayan Sugita,MSi sebagai Dekan Fakultas Dharma Acarya, Dr. Dra. Ida Ayu Tary Puspa,S.Ag., M.Par. sebagai Dekan Fakultas Dharma Duta serta Dr. Dra. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani,M.Pd. sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Hingga kini, IHDN memiliki 195 dosen termasuk 7 profesor dan 52 doktor dengan sekitar 5 ribu mahasiswa. Sedangkan fakultas ada 3 yakni pendidikan, filsafat serta penerangan dan hukum. IHDN juga memiliki Pasca Sarjana.
“Kami juga akan membuat IHDNPress Online yang akan memperkenalkan IHDN ke seluruh dunia,” tutupnya. (rhm)