Badung – Menutup lembaran tahun 2025, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai membuktikan perannya bukan sekadar penjaga gerbang administrasi, melainkan motor penggerak pariwisata berkualitas di Pulau Dewata.
Di tengah lonjakan arus manusia, Imigrasi Ngurah Rai berhasil mencatatkan performa baik yang memadukan efisiensi pelayanan dengan ketegasan pengawasan.
Data Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) menunjukkan angka yang fantastis.
Sepanjang tahun 2025, total perlintasan di Bandara I Gusti Ngurah Rai menembus 15 juta orang, melonjak 14% dibanding tahun sebelumnya.
Dari angka tersebut, sebanyak 6,9 juta wisatawan mancanegara tercatat memasuki Bali, menegaskan bahwa daya tarik pulau ini kian tak terbendung di kancah internasional.
Namun, kuantitas bukan satu-satunya fokus. Imigrasi Ngurah Rai berkomitmen menjaga marwah Bali melalui penyaringan yang ketat.
Tercatat, sebanyak 1.326 WNA ditolak masuk dan 1.221 orang ditunda keberangkatannya demi alasan keamanan dan perlindungan hukum.
Sisi pengawasan tetap menjadi prioritas utama untuk menjaga kedaulatan negara. Sepanjang 2025, tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) bergerak progresif dengan:
1.196 kegiatan patroli keimigrasian.
912 Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK), mulai dari pendeportasian hingga pembatalan izin tinggal.
2 kasus tindak pidana keimigrasian yang berhasil diproses hukum.
“Kami tidak hanya menghitung angka masuk, tapi memastikan setiap individu yang menginjakkan kaki di Bali adalah mereka yang menghormati aturan dan budaya kita,” tegas Winarko, Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai.
Keberhasilan operasional ini berbanding lurus dengan kontribusi finansial bagi negara. Imigrasi Ngurah Rai berhasil menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 1,5 Triliun.
Angka ini mencerminkan pencapaian 97,41% dari target yang ditetapkan, sebuah prestasi signifikan dalam menyokong pembangunan nasional.
Di balik pengawasan ketat, sisi humanis dan inovasi tetap dikedepankan. Beberapa pencapaian menonjol di bidang pelayanan publik meliputi:
Penerbitan 27.977 Paspor RI, serta tindakan preventif menolak 338 permohonan paspor yang terindikasi PMI non-prosedural guna mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
53.428 Izin Tinggal (Kunjungan, Terbatas, dan Tetap) diterbitkan untuk mendukung mobilitas global.
Layanan Jemput Bola: Melalui program Eazy Paspor dan Eazy Intal di mall, Imigrasi telah mendekatkan diri kepada masyarakat dengan menyediakan 1.000 kuota layanan langsung di pusat keramaian.
Menutup refleksi akhir tahun pada 31 Desember 2025, Winarko menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah bersinergi. Ia menegaskan, capaian ini adalah pondasi untuk terus berinovasi.
“Keberhasilan ini adalah wujud nyata kerja keras kolektif. Ke depan, kami akan terus memperkuat peran penegakan hukum dan memberikan pelayanan yang profesional serta berintegritas demi menjaga kedaulatan negara dan mendukung pariwisata yang berkelanjutan,” pungkasnya. ***

