Badung-Gubernur Bali, Wayan Koster, menekankan pentingnya kontribusi lembaga pendidikan tinggi dalam mengatasi berbagai permasalahan krusial yang dihadapi Bali, termasuk masalah sampah, kemacetan, dan perilaku wisatawan yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini disampaikan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-2 Program Sarjana Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali (ISTNUBA) di Kuta pada Sabtu, 26 April 2025.
Dalam upaya mengatasi masalah sampah, Gubernur Koster telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.
Ia menargetkan penyelesaian masalah sampah dalam waktu dua tahun, dan Kementerian Lingkungan Hidup RI menjadikan Bali sebagai prioritas dalam program penuntasan masalah sampah.
Gubernur Koster mengajak ISTNUBA untuk berperan aktif dalam upaya ini, mengingat sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali membutuhkan pengelolaan sampah yang baik.
Gubernur Koster juga menyoroti peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, yang mencapai 6,4 juta orang pada tahun 2024, melebihi angka sebelum pandemi.
Dia meyakini bahwa penyelesaian masalah krusial seperti sampah, kemacetan, dan perilaku wisatawan yang tidak bertanggung jawab akan meningkatkan daya tarik Bali sebagai destinasi wisata.
Apresiasi khusus diberikan kepada Nahdlatul Ulama (NU) atas pendirian ISTNUBA.
Gubernur Koster berharap keberadaan ISTNUBA dapat meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat Bali dalam pendidikan tinggi, yang saat ini baru mencapai 34 persen.
Pihajnya menargetkan peningkatan partisipasi hingga minimal 40 persen dan berencana meluncurkan program “satu keluarga satu sarjana” untuk mendukung keluarga kurang mampu.
Rektor ISTNUBA, Azizah Azis, menekankan pentingnya lulusan ISTNUBA untuk berkontribusi pada bangsa dan negara dengan menjadi individu yang tangguh, adaptif, unggul, dan inovatif dalam menciptakan teknologi.
ISTNUBA saat ini memiliki tiga program studi yang terakreditasi baik, yaitu Teknik Lingkungan, Statistik, dan Sistem Informasi.
Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah VIII, Nyoman Bagus Suweta Nugraha, dan perwakilan Lembaga Pendidikan Tinggi PBNU, Mustakin Taggala, juga menyampaikan apresiasi atas peran ISTNUBA dalam menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas dengan mengintegrasikan nilai-nilai religius.
PBNU saat ini memiliki lebih dari 200 lembaga pendidikan tinggi di seluruh Indonesia.
Pada wisuda kali ini, ISTNUBA meluluskan 47 sarjana dari tiga program studi.
Acara tersebut juga diisi dengan orasi ilmiah oleh Staf Ahli Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kemendikbudristek RI, Muhammad Hasan Chabibie, yang mendukung upaya Gubernur Koster dalam meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi.***