![]() |
Peserta kompetisi layang-layang di Sanur Village Festival 2016 (foto:istimewa) |
DENPASAR – Masyarakat maupun wisatawan yang tengah berlibur di Sanur Denpasar mendapat suguhan pemandangan langit nan indah tidak seperti biasanya dengan kehadiran aneka macam bentuk dan beragam warna layang-layang yang ditampilkan Sanur Village Festival ke-11 2016.
Langit sanur yang sejak pagi biru tiba-tiba berubah penuh warna dengan kehadiran ribuan layang-layang yang mengangkasa.
Sekir 1526 peserta kompetisi layang-layang menyemarakkan kompetisi layang-layang Sanur Village Festival mulai ambil bagian setelah dibuka secara resmi Sabtu (27/8/2016)/
Koordinir kompetisi layang-layang SVF Kadek Dwi Armika mengatakan, tahun ini agendanya untuk Bali, untuk tahun depan baru secara internasional sesuai agenda sirkuit kejuaraan layang-layang dunia.
Karenanya, SVF dijadikan agenda dua tahunan festival internasional, sehingga para peserta dari belahan dunia kini sudah bersiap-siap untuk datang di Sanur international kite festival tahun depan.
Tahun ini peserta se Bali yang datang sampai dari daerah Bali Timur yakni Karangasem mencoba menjajal kebolehannya di langit Sanur.
Disebutkan Kadek ada tiga kelas yang dikompetisikan yaitu anak-anak, remaja dan dewasa. Sementara jenisnya yaitu pecukan, janggan, bebean, bebean khas Sanur, Janggan klasik (janggan merak) dan kreasi baru.
Menariknya, ada yang istimewa dalam kompetisi layang-layang di SVF kali ini yaitu hadirnya jenis janggan klasik atau janggan merak.
Kehadiran layang-layang jenis janggan klasik ini tidak lain menurut Kadek adalah bagian dari upaya meghidupkan dan mempertahankan keberadaan janggan klasik sebagai bagian kearifan layang-layang Bali.
Tahun 40 an layang-layang janggan klasik sempat terkenal dan popular di Sanur, atas dasar itu panitia mengangkat kembali jenis ini di kompetisi SVF tahun ini, lanjut Kadek.
Pada kompetisi yang akan berakhir besok (28/8) ini memperebutkan hadiah uang dan tropi bergengsi Sanur Village Festival yang akan diserahkan pada 4 September mendatang.
Bagi peserta kreasi baru yang kreasinya mendapat juara, akan memperebutkan tiket mewakili Bali menuju Tapisa Jakarta Kite Festival yang diadakan di Pantai Ancol, Jakarta.
Ida Bagus Sidartha Putra, Ketua Umum SVF mengatakan, Sanur sebagai gudangnya layang-layang memang memiliki visi untuk melestarikan kearifan budaya luhur.
Lewat ajang Sanur Village Festival ruang kreasi dalam melestarikan maupun mengembangkan layang-layang sangat terbuka lebar.
“Apa yang telah dilakukan oleh panitia penyelenggara untuk melestarikan janggan klasik seperti halnnya bebean khas Sanur, patut diapresiasi dan didukung penuh untuk event yang berkelanjutan, tambah Sidartha.
Kata Gus De, sapaanya, Layang-layang sebagai identitas Desa Sanur. program Sanur Kite Festival baik dalam agenda Bali maupun internasional sudah membuktikan dan mengharumkan event SVF sekaligus bagi Sanur dan Bali.
Munculnya krasi-kreasi baru sangat menggembirakan di tengah persaingan para pelayang dunia yang terus berinovasi dan berkembang dengan desain dan teknologinya. (gek)