Inggris Jajaki Kerja Sama Kembangkan Pariwisata dan Industri Kreatif di Bali

2 Juli 2019, 15:58 WIB
audensi2
Gubernur Bali Wayan Koster menerima kunjungan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia

Denpasar – Inggris berkepentingan untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan industri kreatif dan kepariwisataan di Bali. Hal itu terungkap saat Gubernur Bali Wayan Koster menerima audiensi Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (2/7/2019).

Koster menegaskan dukungan peningkatan kompetensi masyarakat di bidang bahasa dan industri kreatif sangat dibutuhkan masyarakat Bali, khususnya mereka yang bekerja di bidang pariwisata atau berhubungan dengan perusahaan asing.

Penguasaan bahasa Inggris yang baik akan mendukung masyarakat Bali yang bekerja di sektor perhotelan, transportasi, jasa wisata termasuk mereka yang akan bekerja di luar negeri atau di perusahaan asing.

“Saya minta Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja bisa bekerja sama menjalankan program ini,” ucap Koster. Ia mengatakan, untuk industri kreatif, sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, pihaknya berkomitmen mengembangkan industri kreatif berbasis budaya branding Bali.

“Kami membutuhkan dukungan untuk pelaku industri kreatif yang bergerak di industri kerajinan rakyat,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Head of Second Cities, Network and Strategy, British Embassy Jakarta, Samuel Hayes mengatakan, pertemuan bersama Wakil Gubernur Bali, Kedutaan Besar menegaskan kembali keinginannya memberikan dukungan untuk masyarakat Bali melalui program pelajaran bahasa dan program pengembangan ekonomi kreatif.

Inggris memiliki materi pembelajaran yang telah diakui oleh dunia dan bisa dimanfaatkan oleh Bali. “Di bidang ekonomi kreatif, Inggris terkenal dengan musik, film, seni dan ekonomi kreatif lainnya,” kata Hayes.

Direktur British Council Indonesia, Paul Smith mengatakan, program ini bisa membantu para guru dan birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. “Bisa juga spesifik untuk sektor tertentu seperti pariwisata yang menjadi industri utama di Bali,” kata Smith.

Pertemuan dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Putu Astawa dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. (riz)

Berita Lainnya

Terkini