![]() |
Schapelle Leigh Corby (Foto:Google) |
KabarNusa.com, Denpasar – Keluarga Schapelle Leigh Corby membenarkan telah diwawancarai televisi Australia Channel 7 dengan pertimbangan ingin menjaga kehormatan keluarga.
Meski Pengadilan Negeri Denpasar dan proses hukum berikutnya, Corby dinyatakan bersalah dalam kasus penyelundupan 42,2 Kilogram Mariyuana sehingga divonis 20 Tahun bui, pihak keluarga tetap belum terima.
Keluarga Corby terus mempertanyakan asal muasal barang yang berada di tas yang dibawa wanita yang dijuluki Ratu Mariyuana.
Lewat sebuah wawancara eksklusif itu, Mercedes masih mempertanyakan bagaimana barang haram jumlah besar itu sampai di dalam tas Corby.
Mewakili keluarga, Wayan Widiyarta alias Cupak kakak ipar Corby menuturkan, yang melakukan wawancara dengan Channel 7 adalah Mercedes bukan Corby.
Bantahan itu juga telah disampaikan keluarga Corby saat memberikan keterangan kepada petugas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali.
“Yang wawancara bukan Corby, melaikan Mercedes dengan kakaknya,” ujarnya kepada wartawan Selasa (4/3/2014)..
Dalam wawancara itu, Mercedes, mempertanyakan asal muasal marijuana seberat 4,2 kilogram yang ada di dalam tas Corby.
Keputusan menerima wawancara itu tak lain untuk menjaga nama baik almarhum ayah Mercedes dan Corby.
“Itu untuk almarhum bapak yang sudah tenang di sana,” imbuhnya sembari membantah jika wawancara itu pihaknya mendapat bayaran dari stasiun yang bermarkas di Sydney itu.
Di pihak lain, cupak meminta media untuk tidak terus mengejar Corby karena itu cukup membuatnya depresi.
Kata Cupak, Corby saat ini jatuh sakit sehingga pihak keluarga meminta wartawan menjauh dari wanita yang kini menjalani pembebasan bersyarat.
Mewakili keluarga, Wayan Widiyarta alias Cupak kakak ipar Corby meminta kalangan media untuk agar tidak terus menerus membuntuti aktivitas Corby selepas dari LP Kerobokan yang kini tinggal di vila mewah di Seminyak.
“Kami harapkan teman-teman media, jangan kejar terus. Corby sedang sakit,” tuturnya. (gek)