Kabarnusa.com – Duet Badung Bagus yakni Cabup Made Sudiana dan Cwabup Nyoman Sutrisno menegaskan komitmennya untuk memperhatikan masalah pertanian di Kabupaten Badung sebagaimana tertuang dalam visi misi pasangan nomor urut 2 ini.
Cawabup Sutrisno saat menghadiri agenda simakrama dengan warga Subak Segempel, Desa Bongkasa Kecamatan Abiansemal, Senin 19 Oktober 2015, menyampaikan visinya dalam membangun pertanian di Badung.
Kata dia jika nantinya dipercaya memimpin Kabupaten Badung, maka paket Badung Bagus telah memiliki program kerja yang telah tertuang dalam visi misinya.
“Pengembangan pertanian organik, membangun pusat penampungan produksi hasil pertanian, membangun pusat-pusat pengolahan hasil pertanian dan pemasaran,” papar Sutrisno.
Juga, bebas pajak bagi petani yang lahan pertaniannya produktif, mengembangkan kawasan desa wisata, bantuan bibit dan pupuk kepada petani.
Semua itu untuk menjawab para petani di Kabupaten Badung yang masih mengeluhkan perilaku para pelaku industri pariwisata khususnya di kawasan Badung Selatan yang belum menyerap secara maksimal.
Sebut saja, hasil pertanian lokal seperti sayur, buah, beras, telur, dan daging. Setidaknya, alasan para pelaku industri pariwisata diantaranya karena tidak adanya kontinuitas, volume, dan kualitas.
“Ini alasan yang tidak masuk akal karena semua hal tersebut bisa diatur sesuai kesepakatan, karena teknologi dan SDM memadai,” ujar Sutrisno.
Dari sudut pandang Sutrisno, hasil pengamatan dan pengalaman lapangan, hotel dan restauran tidak menerima hasil pertanian lokal Bali disebabkan penerapan kualitas ganda.
Fakta di lapangan misalnya, kualitas buah dan daging sapi lokal Bali malah lebih baik dibanding dengan kualitas hasil impor.
Kualitas ganda dimaksud adalah pihak hotel ingin membeli produk yang murah dengan kualitas yang sedang-sedang saja.
Dia pernah berkoordinasi dengan beberapa manajer sebuah hotel. Setelah melihat sendiri kualitas telur dan daging, maka ia menyatakan akan menggunakan produk lokal.
“Setelah diantar ke pihak pembeli, mereka mengatakan harganya terlalu mahal dan ingin membeli produk impor yang lebih murah tetapi kualitasnya rendah,” sesalnya.
Dengan pengalaman tersebut, maka cawabup Badung nomor urut 2 ini telah membuat visi misi program penguatan petani serta hasil pertaniannya. Diantaranya memperkuat petani dan hasil pertaniannya lewat kesepakatan antara pemerintah, petani, dan pelaku pariwisata.
Beberapa poin tersebut antara lain harus mengutamakan produk lokal. Sedangkan dari pihak petani perlu memperhatikan kualitas, kontinuitas dan volume produk.
Ketiga unsur ini sangat bisa diatasi dan petani Kabupaten Badung mampu melakukan itu semua.
“Jangan sampai menggunakan alasan kontinuitas untuk menyingkirkan produk lokal. Itu semua bisa diatasi, kami punya solusinya,” ujarnya. (kto)