KabarNusa.com – Sebelum maut menjemputnya bersama ratusan penumpang Malaysia Arlines MH17, Wayan Sujana (24) pria asal Kabupaten Buleleng, Bali itu sempat menuliskan kata-kata bernada perpisahan di akun Facebooknya.
“Lelah. Time to sleep. Waiting for Ben, not come yet”. demlikian kata-kata terakir Sujana dalam status facebook.
Kesedihan belum beranjak dari keluarga Sujana di Banyuwedang, Desa Pejarakan, Gerogak, Buleleng pascakabar kematian tragis mahasiswa semester akhir jurusan perhotelan Undhiksa Singaraja.
Ibu korban Wayan Sukri (41) menangis histeris dan beberapakali pingsan. Demikian juga Kedua adik korban Kadek Surati (20) dan Komang Sudiana (15), menangis histeris.
Ayah korban, Ketut Ginastra (43) menuturkan, putranya meninggalkan rumah sejak tanggal 18 Juni lalu.
Dia pergi menghadiri undangan perkawinan temanya Genoit Chardome, warga negara Belgia pengusaha yang tinggal di Canggu, Badung.
Selain ke Belgia, dia juga pergi ke Prancis dan terahir ke Amsterdam. Hal itu bisa dilihat dari foto-fotonya juga dia upload ke faceboo.
Sujana mengenal Genoit Chardome sejak duduk dibangku sekolah SMK di Buleleng. Sejak saat itu persahabatan mereka sangat erat.
Karena Sujana dikenal sangat rajin bekerja dan pandai. Ben sering mengajak Sujana bekerja bahkan pergi ke luar negeri.
Sebelum ke Belgia, setahun terahir ini, dia pernah ke Dubai dan Bangkok bersama Ben.
Sujana adalah sosok pekerja keras. Aktifitasnya selama di rumah, waktu senggang kuliah digunakan mengajar bahasa inggris secara gratis kepada warga sekitar.
Menurut Ginastra, anaknya sering mengatakan ingin memajukan desanya, agar tidak tertinggal.
Dia ingin mendidik anak-anak di desanya belajar bahasa inggris agar bisa sukses.
“Dia selalu bilang ingin memajukan desa. Tidak ingin melihat anak-anak didesanya putus sekolah dan tidak berpendidikan,” ungkapnya.
Menurut penuturan Kadek Susila (26) teman baik Sujana, dia sering berkomunikasi lewat facebook.
Bahkan foto-fotonya saat berwisata ke beberapa tempat wisata di Benoa Eropa dia posting ke facebooknya.
Status terakhirnya di facebook, sebelum terbang menggunakan pesawat yang merenggut nyawanya dia mengatakan “Lelah. Time to sleep. Waiting for Ben, not come yet”.
“Dia bilang sama adiknya capek, ngantuk mau tidur dulu sambil nunggu Ben di bandara,” kata Ginastra.
Rupanya, itu percakapan terakhir kalinya sebelum Sujana benar-benar menutup mata, terpejam untuk selamanya. (nar)