Kabarnsua.com – Sejumlah alasan kenapa warga Pasek mendukung kandidat yang diusung PDIP di Pilkada Karangasem di antaranya karena sosok mantan anggota DPD RI itu bukanlah tokoh yang hanya berjuang untuk kepentingan warga Pasek melainkan mengayomi semua warga.
Dukungan untuk Sudirta yang berpasangan dengan Sumiati sebelumnya datang 165 Dadia Pasek 3 Kecamatan Abang, Bebandem dan Sidemen, giliran 156 Dadia Pasek Kecamatan Karangasem, Kubu, Rendang, Manggis dan Selat.
Mereka sepakat memperkuat dukungan ke SMS (Sudirta-Sumiati) dan mengajak seluruh warganya memilih Sudirta-Sumiati.
Selain karena pasangan ini memang ‘’warih’’ warga Pasek, Sudirta punya program unggulan pro rakyat Karangasem.
Hal itu diungkap Ketut Pasek Denia, pengelingsir warga Pasek yang duduk juga dalam kepengurusan di Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Provinsi maupun Kabupaten Karangasem,
Dia hadir dalam simakrama dengan Kelian-kelian Dadia Pasek di Posko Sudirta-Sumiati di Desa Pidpid, Senin (16/11/2015) bersama Wayan Pasek Sukayasa, ST, SH, yang merupakan Sekretaris I MGPSSR Provinsi Bali.
Ia lantas membeber alasan mengapa warga Pasek mestinya mendukung Sudirta-Sumiati.
Kata dia, Wayan Sudirta merupakan keturunan dari Pasek Tartar. ibundanya Bung Karno yang dari Buleleng, adalah warga Pasek Tartar. Demikian juga, Sumiati merupakna keturunan Pasek.
“Ini bukan fanatisme sempit, tetapi kewajiban kita menaati Bhisama Penglingsir Pasek, karena kebetulan warga Pasek yang maju dalam Pilkada Karangasem ini hanya SMS,’’ kata Pasek Denia.
Kendati Sudirta merupakan warga Pasek, dia bukanlah tokoh yang hanya berjuang untuk kepentingan warga Pasek.
Denia membeberkan bagaimana Sudirta yang aktif juga dalam upaya mereformasi PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) paska Orde Baru, melakukan pembenahan kedalam dengan revisi AD/ART.
Selain itu, terlibat sejumlah Sulinggih Pasek di Sabha Pandita, tetapi membuka posisi Dharma Adhyaksa untuk seorang Pedanda.
Ketika menjadi Formatur dalam Lokasabha PHDI Bali tahun 2002, dengan pertimbangan untuk memberikan kesempatan Warga Pasek memimpin PHDI, yang dipercayakan waktu itu adalah Made Artha.
Lalu pada Lokasabha 2007 dan 2012, selaku Ketua Formatur, Sudirta mempercayakan kepemimpinan PHDI kepada Semeton Arya, yakni Dr. IGN Sudiana. Sudirta tidak mau majelis umat didominasi oleh klen tertentu, termasuk tidak boleh didominasi oleh warga Pasek saja.
“Beliau sangat memperhatikan Sulinggih dan Pemangku, dan selalu hadir dalam upacara Diksa Sulinggih baik warga Pasek, Pande, Bujangga, Arya, Sampradaya, maupun Ida Bagus,” sambungnya.
Sejak bergabung di LBH Jakarta dibawah Adnan Buyung Nasution (alm), Sudirta tidak mau Warga Pasek menjadi eksklusif.
Dia mendorong generasi muda Pasek meningkatkan kualitasnya, agar kelak mampu menjadi pemimpin semua golongan. Warga Pasek baru hebat dan bermanfaat kalau kepemimpinannya diterima dan mengayomi semua golongan.
Prinsip dan ajaran Pak Sudirta sangat dikagumi, karena mendorong agar tokoh-tokoh Pasek jangan hanya mampu menjadi pemimpin di lingkungan Pasek.
Pasek akan bermanfaat dan berguna untuk masyarakat kalau mampu memimpin dan diterima semua golongan. Saya kira, Sudirta-Sumiati merupakan pasangan Pasek yang pas, karena kepemimpinannya bisa diterima semua golongan, tidak eksklusif, ’’ tutupnya. (rhm)