Innalillahi..Tokoh NU KH Mas Subadar Pasuruan Tutup Usia

30 Juli 2016, 22:35 WIB

PASURUAN –  KH Mas Subadar (74) salah satu kyai berpengaruh di Jawa Timur yang juga salah seorang Rais Suriyah PB NU dipanggil Sang Khalik pada Sabtu (30/7/2016) malam.

Berita meninggalnya Kya Mas Subadar didapat dari ragam media sosial warga Nahdliyin. Termasuk di grup-grup Watshapp.

Pengurus Lembaga Bantsul Masail PBNU H Mahbub Ma’afi juga membenarkan wafatanya kiai kharismatis tersebut. Almarhum wafat sekitar pukul 19.41.

Dilansir dari NU Online, selama ini, KH Mas Subadar dikenal di kalangan jam’iyyah umat Islam terbesar di Indonesia ini cukup disegani.

Almarhum sering mengemban tugas-tugas khusus di organisasi tersebut.

Di forum kiai, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Besuk, Pasuruan, Jawa Timur sering ditunjuk sebagai juru bicara.

Keteguhan sikapnya, senantiasa berpegang pada koridor kajian fiqh klasik itulah yang menyebabkan sering dilibatkan dalam bahstul masa’il  yang diselenggarakan NU.

Tutur katanya juga halus, argumentatif, dan mampu menyesuaikan diri dengan bahasa masyarakat yang dihadapi.

Ini membuat masyarakat di kawasan Tapal Kuda, Jawa Timur sering mendatangi pengajian yang diisinya. Mereka tertegun menyimak ceramah dan orasinya.

Ia lahir pada 1942 di sebuah desa Besuk, Kejayan, Pasuruan dari pasangan KH Subadar dan Hj. Maimunah.

Pada usia 3 bulan (1942), ia telah yatim karena ditinggal wafat sang ayahanda, KH Subadar. Sehingga ia banyak belajar mandiri dengan diasuh oleh ibundanya yakni Hj Maimunah.

Warga NU, masyarakat  maupun alumni pesantren Besuk Kejayan Pasuruan yang ingin memberikan penghormatan terakhir diberi kesempatan sampai Minggu (31/7), pukul 13.00 sebelum jenazah dikebumikan di pemakaman Ngladi yang merupakan pemakaman keluarga.

Ahmad Ladun Khobir, salah satu keluarga menjelaskan, almarhum menderita penyakit kanker pankreas. Sebelumnya, Kiai Mas Subadar dirawat di RS Darmo selama 14 hari.

“Beliau baru saja dibawa pulang dari Surabaya dan tiba di rumah sekitar maghrib sampai akhirnya meninggal sekitar pukul 7.40-an,” katanya.

Saat Rapat Pleno PBNU yang berlangsung di Cirebon baru-baru ini, seluruh peserta diminta turut mendoakan Kiai Mas Subadar yang sedang diinformasikan sakit sehingga tidak bisa hadir pada pertemuan tersebut.

Almarhum meninggal dalam usia 74 tahun dan meninggalkan 8 orang anak. (Mukafi Niam)
Jenazah Kiai Mas Subadar Dimakamkan Besok Pukul 13.00 WIB (wan)

Berita Lainnya

Terkini