Yogyakarta – Orangutan, primata cerdas yang hidup di alam liar, ternyata memiliki gaya hidup sehat yang patut dicontoh oleh manusia.
Sebuah studi dari Rutgers University, Amerika Serikat, mengungkap, orangutan Kalimantan mampu mengatur pola makan dan aktivitas fisik mereka secara alami, sehingga terhindar dari penyakit seperti obesitas.
Menurut Guru Besar Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Prof. Dr. drh. Wisnu Nurcahyo, orangutan memiliki perilaku yang disebut sebagai self-medicated behaviour.
Saat merasa sakit, mereka secara insting mencari dan mengonsumsi tumbuhan atau buah-buahan di hutan yang memiliki khasiat obat.
“Obat-obatan tersebut berasal dari alam dan dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan gejala sakit,” ujar Wisnu, Selasa (16/9/2025).
Ditambahkan, perilaku ini relevan dengan masyarakat di sekitar habitat orangutan yang juga banyak mengonsumsi obat herbal.
Selain pengobatan alami, gaya hidup orangutan di hutan juga menunjang kebugaran fisik mereka. Setiap hari, orangutan bergerak aktif dalam radius home range sekitar 5 kilometer persegi.
Aktivitas ini dikombinasikan dengan pola makan berbasis tumbuhan liar yang bebas dari pengawet dan zat kimia.
“Mirip jika manusia selalu aktif berolahraga setiap hari dan menjaga pola makan dengan makanan sehat, tubuh akan menjadi lebih sehat dan kuat,” jelas Wisnu.
Minimnya Riset dan Perlunya Konservasi
Meskipun memiliki nilai ekologis dan pelajaran hidup yang besar, Wisnu menyayangkan minimnya riset mendalam mengenai perilaku orangutan di Indonesia.
Ia menyebut, riset semacam ini seringkali tidak menarik karena tidak menghasilkan produk komersial langsung.
Wisnu menekankan pentingnya menjaga kelestarian orangutan dengan melindungi habitatnya.
Ia juga mengimbau agar orangutan tidak diperjualbelikan atau dieksploitasi untuk hiburan.
“Pola kehidupan satwa liar ini justru banyak dipelajari ilmuwan di Eropa dan Amerika yang meniru gaya hidup back to nature,” pungkasnya.***