Investor Prancis Incar Kakao Asli Jembrana

9 Juli 2015, 03:52 WIB

Kabarnusa.com – Salah satu pabrik cokelat terbaik dunia asal Prancis, Valrhona hampir satu tahun belakangan mengincar produk kakao asal Kabupaten Jembrana, Bali.

Rombongan pabrik cokelat melakukan safari ke sejumlah tempat di Indonesia untuk mencari kakao dengan profile aromatic khas Indonesia. Namun yang diminati justru kakao Jembrana.

“Ketertarikan Valrhona terhadap dry bean fermented Jembrana karena beberapa pertimbangan. Selain karena sudah memiliki sertifikat UTZ, secara konsisten petani kakao di Jembrana mengadopsi COC selama empat tahun berturut-turut,” terang Direktur Yayasan Kalimajari Anak Agung Sidiastuti Rabu (8/7/2015).

Petani kakao Jembrana sudah melakukan olah fermentasi dengan baik meskipun masih terdapat beberapa catatan perbaikan.

Selain itu, sudah ada program disertai pendampingan dan kolaborasi yang kuat dari organisasi nonpemerintah, pemerintah dan pihak swasta.

Kerjasama dengan Valrhona bukan sekadar melakukan penjualan atau pemasaran, tetapi merupakan kesempatan besar atas upaya membangun image kakao Jembrana dan Bali.

Sejarah baru dibuka di Jembrana oleh Koperasi Kerta Semaya Samaniya dengan Valrhona.

Dalam rangka kerjasama inilah dukungan berbagai pihak sangat diperlukan. Khususnya untuk memperkuat posisi koperasi dalam membangun komoditi kakao berkelanjutan.

Indonesia Eximbank sebagai lembaga yang selama ini sangat serius mendukung pengembangan komoditi ekspor akan memfasilitasi dua pelatihan penting.

Yakni Code of Conduct (CoC) UTZ 2015 dan Pelatihan Manajemen Eksport untuk Pengurus Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS).

Menurutnya, Program Kakao Lestari adalah program simultan dan berkelanjutan. UTZ sebagai lembaga sertifikasi internasional selalu melakukan penyesuaian dalam membangun komoditi berkelanjutan dari tahun ke tahun.

Dalam upaya mempertahankan sertifikat, Koperasi KSS sebagai pemegang sertifikat wajib memahami COC yang dikeluarkan. Saat ini UTZ merilis CoC 2015 yang mesti dipahami dan diimplementasikan petani, termasuk pengelola Koperasi KSS.

Guna mempersiapkan koperasi sebagai calon eksportir, harus dibangun pemahaman manajemen dan pola kerjasama berkelanjutan yang kuat.

Manajemen ekspor sangat berbeda dengan pemasaran lokal yang selama ini dilakoni koperasi. Pemahaman ini penting untuk meminimalisasi kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses kerjasama dengan pembeli dari luar negeri.

Hadir Kepala Divisi Sekretariat Lembaga Indonesia Exim Bank, Enny Listiorini di Hotel Jimbarwana.

Selain memotivasi petani cokelat, Enny berjanji mencarikan pembeli kelas dunia lain untuk memperkuat daya saing pembelian cokelat Jembrana.

Pada kesempatan itu juga  Enny menyerahkan secara simbolis tiga unit solar drayer atau sistem penjemuran kakao fermentasi dan kotak fermentasi.

Alat ini akan diserahkan kepada Subak Abian Dwi Mekar, Subak Abian Rening dan Koperasi Kerta Semaya Samaniya. (dar)

Berita Lainnya

Terkini