Almarhumah RA Endang Suharmini atau Bude Mien (baju hijau) saat bersama Kohati HMI Cabang Bulaksumur (foto:istimewa) |
Kabarnusa.com – Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berduka cita dengan meninggalnya Mien Dahlan Ranuwihardjo istri “Bapak HMI” organisasi kamahasiswaan Islam terbesar di Tanah Air itu, petang tadi.
Berita meninggalanya istri Ketua Dewan Pertimbangan dan Penasehat Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan mantan Ketua Umum HMI (1964-1966) Ahmad Dahlan Ranuwihardjo, didapat lewat media sosial.
“Innalilallahi waina ilahi rojiun, baru saja saya terima berita ibunda tercinta, bude “Mien Dahlan Ranuwihardjo” meninggal dunia 17.30 sore di rumah duka Komplek Pesanggrahan Permai, semoga almarhumah khusnul khotimah, Amin,” tulis Erna Suhartini alumni HMI Cabang Bulaksumur di group Whatsapp Rabu (20/7/2016).
Kabar duka ibu modeling Danny Dahlan, yang istri cendekiawan muslim Dahlan Ranuwihardjo itu, langsung menyebar khususnya di kalangan keluarga besar HMI dan KAHMI.
Banyak ucapan duka cita mengalir dengan kepergian perempuan yang bernama lengkap RA Endang Suharmini binti Abdul Djamal atau akrab disapa Bude Mien itu.
“Selamat Jalan Ibunda Mien Dahlan Ranuwihardjo, yang tersisa banyak kenangan bersama beliau semasa hayat, saya sempat dihadiahi diktat yang saya simpan sampai sekarang,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhattab.
Demikian pula. almarhumah kerap bertemu para aktivis HMI Bulaksumur Sleman, Yogyakarta. Di mata mereka, Bude Mien dikenal sosok yang hangat dan akrab dengan anggota HMI.
“Bude Mien kerap membantu dan memotivasi teman-teman HMI, beliau memberi keteladanan sebagai istri saat mendampingi almarhum Pak Dahlan ,” imbuh Umar.
Saat almarhum Dahlan berkeliling ke Tanah Air memberikan pengkaderan HMI, Bude Mien kerap mendampingi turut memberikan dukungan moral kepada mahasiswa yang tengah mengikuti berbagai jenjang perkaderan Latihan Kader (LK) HMI.
“Di usianya yang sepuh, Beliau masih semangat menyelesaikan kuliah. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan di tempatkan jannahNya, Amin,” imbuh Lena Maryana, jurnalis senior yang memberikan kesaksian akan sosok Mien Dahlan.
Saat ini, almarhumah masih disemayamkan di rumah duka di Komplek Pesanggrahan Permai C 48-49 Petukangan Jakarta Selatan.
Rencananya, jenasaah akan disalatkan di Masjid Al Amin selanjutnya dikebumikan di TPU Tanah Kusir dekat makam Bung Hatta pada Kamis 21 Juli 2016.
Diketahui, sebelumnya sang suami Dahlan Ranuwihardjo lebih dahulu berpulang dipanggil Sang kHalik. Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Yayasan Jantung Harapan Kita, Jakarta Barat 13 Desember 2001, karena gagal ginjal.
Dahlan dikenal sebagai cendekiawan muslim meninggalkan seorang istri dan enam orang anak. Ia meninggal dalam usia 76 tahun. keponakan Mr. Mohammad Roem –tokoh perundingan Roem-Van Royen– itu sempat mengabdikan diri pada pendidikan, di antaranya sebagai anggota Dewan Kurator Universitas Bung Karno dan dosen bahasa Belanda di Universitas Nasional, Jakarta. (rhm)