Jalan Simpang Kepek-Ngobaran Gunungkidul Dikebut, Anggaran Rp 27,7 Miliar Siap Selesai Akhir 2025

Proyek pembangunan ruas jalan strategis Simpang Kepek-Ngobaran, yang mangkrak sejak 2017, kembali dikebut target rampung 31 Desember 2025.

17 November 2025, 19:14 WIB

Gunungkidul – Warga dan wisatawan di Gunungkidul sebentar lagi dapat bernapas lega. Proyek pembangunan ruas jalan strategis Simpang Kepek – Ngobaran, yang sempat mangkrak sejak 2017, kini kembali dikebut dengan target rampung pada 31 Desember 2025.

Proyek vital senilai Rp 27,7 miliar ini didanai melalui skema Instruksi Presiden (Inpres) dan digadang-gadang akan menjadi kunci pembuka gerbang ekonomi pesisir selatan Gunungkidul.

Ruas jalan ini dinilai sangat krusial karena menghubungkan langsung pusat aktivitas masyarakat dengan ikon wisata populer seperti Pantai Ngobaran.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, menjelaskan pengerjaan tahap terbaru ini berfokus pada peningkatan jalan sepanjang 800 meter yang melintasi Kalurahan Kepek dan Kanigoro.

“Untuk saat ini, pembangunan ruas sepanjang 800 meter kita dibantu melalui Inpres yang telah kita ajukan ke pusat,” ujar Rakhmadian usai pemantauan lapangan pada Senin (17/11/2025).

Meski demikian, jalan yang harus dituntaskan masih terbilang panjang, yakni sekitar 3,5 kilometer lagi, agar benar-benar tersambung mulus hingga kawasan wisata Ngobaran.

Perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – DIY, Aris Rudianto Nugroho, memastikan alat-alat berat sudah mulai beroperasi.

Proyek ini tidak hanya sebatas pengaspalan badan jalan, namun juga mencakup pekerjaan teknis lain yang mendasar.

“Pekerjaan tidak hanya terbatas pada pembangunan badan jalan, tetapi juga mencakup pembuatan drainase, pemerataan, serta pemotongan bukit karst,” jelas Aris. Ia menekankan fokus pada drainase penting agar tidak terjadi genangan saat musim hujan, menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

Di tengah euforia pembangunan, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, memberikan penekanan khusus pada aspek lingkungan.

Bupati menyoroti volume limbah material galian C yang sangat besar dan potensi dampaknya.

Ternyata limbah galian per hari itu cukup besar. Selama pembangunan, material ini akan dibawa keluar menggunakan truk dan tentu berdampak pada kondisi jalan.

“Mereka juga membutuhkan lokasi pembuangan, karena tidak boleh dijual meskipun banyak yang membutuhkan,” ungkap Endah.

Bupati mendesak pemerintah kalurahan dan pihak terkait untuk segera berkoordinasi dalam penanganan limbah agar tidak menimbulkan masalah lingkungan maupun sosial di kemudian hari.

Mengapresiasi bantuan dari BBPJN melalui skema Inpres, Bupati Endah berharap pembangunan ini dapat berlanjut pada tahun berikutnya hingga ruas Simpang Kepek – Ngobaran tuntas sepenuhnya.

“Harapannya tentu tahun depan dapat diteruskan lagi melalui Instruksi Presiden, sehingga ruas Simpang Kepek – Ngobaran ini bukan hanya membuka akses fisik tetapi juga membuka peluang ekonomi, pariwisata, distribusi hasil pertanian dan perikanan, serta menguatkan konektivitas wilayah selatan Gunungkidul,” pungkasnya. ***

Berita Lainnya

Terkini