“Kami terima aduan saat mencuatnya insiden kebocoran data itu. Dan kamu sudah melakukan penguatan jaringan. Jadi kepada minta seluruh stakeholderharus peduli terhadap perlindungan data,” tegas dia,
Ia juga menuturkan bahwa, JSS (Jogja Smart Service) tak lepas dari ancaman pembobolan.
Kata Joko, peretasan yang paling banyak terjadi dilakukan lewat teknik phising, yang mana peretas mengirimkan pesan melalui email, WA, atau SMS, tujuannya agar korban meng-klik situs tertentu yang meminta kita memasukkan data-data personal.
Bangun Media Berkelanjutan, Arkadia Digital Media Hadirkan Suarajogja.id
Selain itu, melalui malware yang seringkali secara tidak sadar tertanam di sistem.
“Malware yang paling banyak yakni spyware, bisa merekam aktivitas penggunanya di dalam perangkat digital,” jelasnya.
Sebagai perlindungan data digital, di lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta yang mana melalui sistem JSS (Jogja Smart Service), pihaknya melakukan back-up data sekaligus engoptimalkan penyandian dalam penyimpanan data dengan didukung komunitas-komunitas yang aware terhadap keamanan sistem.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Pastikan Tol Jogja-Solo Beroperasi Juli 2024
Pihaknya telah enkripsi data, sehingga kalau diambil pihak yang tidak bertanggung jawab tidak serta merta bisa dibaca.
Masyarakat diimbau rajin melakukan pembaruan sistem dalam perangkat lunak smartphone masing-masing.
Serta, melakukan pemasangan antivirus maupun antimalware, baik di PC, tablet dan HP. Kata sandi (password) dibuat seunik mungkin dan harus diganti secara berkala.
Banyak Abdi Dalem Keraton Jogja Berusia Lanjut, Wacana BPJS Ketenagakerjaan Disambut Positif
“Kami juga minta agar masyarakat tidak menyimpan password-nya di browser. Soalnya kalau kena Malware kena semua itu,” tutup Joko Marwiyanto. ***